Ilustras- Seseorang sedang meneteskan obat mata

Jakarta, Aktual.com – Selama bulan Ramadhan, umat Islam harus menjalankan ibadah puasa. Puasa dijalankan dari terbit fajar hingga terbenamnya Matahari. Selama periode ini, seorang muslim harus menahan lapar, haus, dan berbagai hal yang dapat membatalkan puasa.

Salah satu faktor yang membatalkan puasa adalah memasukkan benda apapun ke dalam lubang tubuh secara sengaja. Namun, bagaimana hukumnya memakai obat tetes mata saat berpuasa? Apakah menggunakan obat tetes mata akan membatalkan puasa?

Miftahul Huda, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), menyatakan bahwa menggunakan obat tetes mata selama berpuasa tidak akan membatalkan puasa.

“Tidak (membatalkan puasa) karena mata tidak termasuk rongga tubuh yang terbuka,” kata dia.

Menggunakan tetes mata selama berpuasa sama halnya dengan orang yang sedang mandi, yakni bisa jadi air masuk ke tubuh melalui pori-pori tetapi hal itu tidak membatalkan puasa.

Miftahul mengatakan, salah satu hal yang membatalkan puasa adalah masuknya segala sesuatu ke dalam tubuh melalui rongga tubuh yang terbuka (manafidz maftuhah).

Adapun yang dimaksud rongga tubuh yang terbuka adalah mulut, hidung, telinga dan dubur.

Oleh sebab itu, memakai obat tetes mata atau celak tidak termasuk membatalkan puasa.

Hal-hal yang membatalkan puasa

Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Syakir Jamaluddin juga menyampaikan bahwa menggunakan obat tetes mata tidak membatalkan puasa.

“Tak masalah. Menggunakan tetes mata juga tak masalah,” ujarnya.

Syakir menyampaikan, perkara yangs ecara kaidah yang membatalkan puasa sudah tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 187. Berikut bunyinya:

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri´tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa,” (QS Al-Baqarah ayat 187).

Mengacu pada ayat tersebut, terdapat tiga perkara yang membatalkan puasa, yaitu makan, minum, dan berhubungan seks.

Adapun tindakan lainnya yang bisa membatalkan puasa adalah muntah disengaja, haid atau nifas, dan gila, seperti tertulis dalam hadist riwayat Abu Dawud, Tirimdzi, Ibn Majah.

Menurut At-Tadzhib fi Adillati Matan al-Ghayati wa at-Taqrib karya Dr Mushatafa Dib al-Baga, berikut hal-hal yang membatalkan puasa:

  • Memasukkan sesuatu ke dalam lubang tubuh secara sengaja
  • Memasukkan benda ke dalam salah satu “jalan”
  • Muntah disengaja
  • Berhubungan badan secara sengaja
  • Keluar mani (sperma)
  • Nifas
  • Gila
  • Murtad

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra

Tinggalkan Balasan