Jakarta, Aktual.com —  Presiden Joko Widodo lebih memilih China sebagai ‘partner’ pembangunan infrastruktur. Pilhan itu justru dianggap tidak tepat oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Anggota Apindo Anton J Supit mengingatkan analisa yang pernah disampaikan seorang pengusaha, Frengki Sibarani. Dari tingkat realisasi kesepakatan, menurut Frengki Chini jauh lebih buruk dibanding dengan Jepang.

“Tren kita sekarang memang ke China. Tapi berdasarkan yang dikatakan pak Frengki Sibarani, Kalau ada 10 MOU dengan 10 perusahaan China, itu realisasinya satu. Jepang, bisa 6-7. Artinya tingkat realisasi jauh,” papar Anton, dalam sebua diskusi bertajuk ”Melepas Tekanan Berat Ekonomi’, di bilangan Tebet, Jakarta, Sabtu (19/9).

Namun demikian, Anton tidak menyalahkan Jokowi sebagai pembuat keputusan. Tapi dia menyarankan, agar tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara yang pernah bekerjsama dengan Indonesia, khususnya dalam hal pembangunan infrastruktur.

“Jadi maksudnya kita jangan hanya, karena kita dapat kawan baru, kawan lama kita tinggalkan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka