Roma, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menyampaikan, pihaknya tetap terbuka sepenuhnya mengakui Israel atau normalisasi hubungan dengan negara Arab asalkan kedaulatan Palestina juga diakui.

Pernyataan itu menepis anggapan bahwa kerajaan akan segera menormalisasi hubungan dengan Israel menyusul beberapa negara Teluk lain. Namun bagi Arab Saudi, kedaulatan Palestina tetap menjadi prasyarat untuk normalisasi.

“Kami selalu terbuka untuk normalisasi penuh dengan Israel, dan kami pikir Israel akan mengambil tempatnya di wilayah tersebut, tetapi agar itu terjadi, dan agar berkelanjutan, kami membutuhkan Palestina mendapatkan negara dan kedaulatan mereka, kita perlu menyelesaikan situasi itu,” kata Pangeran Faisal saat berbicara di Kajian Keamanan Lembaga Internasional Konferensi Manama pada Sabtu, yang dilansir Merdeka, Minggu (6/12).

Pangeran Faisal mengungkapkan, membawa Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan adalah kuncinya.

“Negara Palestina akan memberikan perdamaian sejati di wilayah tersebut, dan itu harus menjadi fokus,” ujarnya.

Pada September, Perjanjian Abraham ditandatangani di halaman Gedung Putih di Washington, DC, meresmikan perjanjian perdamaian bersejarah antara dua negara Teluk dan Israel yang difasilitasi AS.

UEA mengumumkan kesepakatannya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel pada Juni sebelum Bahrain menyusul. Empat negara Arab mengakui Israel setelah Mesir dan Yordania menandatangani perjanjian damai pada 1979 dan 1994.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i