KH. Muhammad Danial Nafis
KH. Muhammad Danial Nafis

عنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ
[رواه مسلم]

Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan ihsan (berbuat baik) terhadap segala sesuatu. Karena itu, jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik, jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya salah seorang dari kalian menajamkan goloknya dan menenangkan sembelihannya.”
(HR. Imam Muslim)

Keutamaan Perawi

Abu Ya’la dan ayahnya, keduanya adalah sahabat dari golongan Anshor. Tidak banyak meriwayatkan hadits, ±50an hadits, namun beliau sangat terkenal karena meriwayatkan sayyidul istighfar dalam Shahih Bukhori. Beliau hijrah dari Madinah ke Baitul Maqdis. Diantara keutamaan sahabat Abu Ya’la ra. beliau adalah seorang yang Zuhud, jika bangun malam dilanjut sampai subuh dan merupakan seorang sahabat yang faqih. Menjadi salah satu referensi atau rujukan para sahabat dalam masalah hukum.

Abu Ya’la ra. pernah berkata “hanya orang-orang baik yang menjadi ahli surga. Kemunafikan, kemusyrikan dan kefasikkan adalah sifat ahli neraka. Dan orang-orang yang mencintai dunia adalah termasuk orang yang fasik.”

Faedah, Tanbih dan Hikmah Hadits

Ihsan di sini berarti kebaikan amaliyah dhohir maupun batin. Kita tidak diperbolehkan 100% membenarkan agama samawi yang lain, harus ada batas koridor. Bahkan dulu sahabat pernah membaca kitab taurat dan Injil, lantas Rasulullah saw. memarahinya. Jika memang ada perintah untuk merayakan peringatan agama lain, tentu Rasulullah saw. dan sahabat pasti akan mencontohkannya. Karena tidak ada agama yang benar di sisi Allah lebih detail selain Islam.

Berbuat baik (Ihsan) kepada semua mahluk. Dalam shalat, sebelum kita mengucap syahadat, kita mengucapkan assalaamu ‘alainaa wa’alaa’ ibaadillahis shoolihiin. tidak hanya berhenti di situ, di akhir shalat kita juga melakukan salam. Saat salam niatkan untuk mendoakan seluruh makhluk-Nya. “Semoga keselamatan untuk seluruh mahluk di penjuru kanan dan kiriku”. Al Ihsan maksudnya adalah Husnul khuluq atau sopan santun. Islam berkembang di Indonesia karena percontohan akhlak, uswah dan qudwah.

Kita harus sering merefleksikan diri, kenapa kita kurang bermanfaat untuk orang lain, kenapa wirid kita masih belum meresap kedalam hati. Perlu diintrospeksi. Merupakan sebuah penyakit ketika kita merasa sudah bermanfaat padahal belum melakukan apa-apa. Penyakit juga saat kita tidak tergerak untuk berkhidmah untuk ilmu dan untuk guru. Ingat,

العلم بالتعلم والنفع بالرضى و البركة بالخدمة

Ilmu dapat diraih dengan belajar. Kemanfaatan dapat diraih dengan ridha guru, dan barokah dapat diraih dengan khidmah (mengabdi pada guru).

Eksekusi mati yang utama dengan langsung tebas kepala, tidak diperkenankan untuk menggantung, setrum, mutilasi, membakar atau hal lain karena menyiksa. Rasulullah saw. pernah menegur sahabat yang menarik telinga kambing, dan memintanya menarik lehernya saja, karena hal tersebut menyiksa. Lantas bagaimana dengan perlakuan kita terhadap manusia.

Diantara Sunnah-Sunnah menyembelih Hewan
1. Jangan sampai diketahui teman hewannya yang lain.
2. Tajamkan pisau.
3. Buat hewan yang akan disembelih menjadi tenang dan nyaman, dengan membaringkannya di tempat halus dan memberinya makan minum terlebih dahulu. Hewan saja dibuat nyaman, bagaimana begal yang membunuh orang dengan semena-mena.

Menyembelih nafsu

Sama dengan saat menyembelih hewan. Manusia juga memiliki tiga hal yang buruk jika tidak terkontrol, yaitu nafsu, sifat hewaniyah, dan saytoniyah.

Saat ingin membunuh nafsu kita, jangan terlalu terburu-buru, didiklah nafsu agar memahami hakikat penciptaannya, karena semua adalah mahluk Allah. Juga kita harus menyembelih sifat-sifat hewani seperti halnya kambing dan sapi yang pemalas, atau serigala yang buas.

Ulama ortodok berpendapat bahwa kita harus menyembelih sifat hewan kita, namun ulama lain berpendapat tidak perlu menyembelih, lebih baik nafsu yang ada dalam diri ditarbiyah, di didik. Semoga kita dibebaskan dari sifat hewani dan nafsu buruk kita.

Membunuh sifat kehewanan menggunakan dua hal. Pertama, pisau yang tajam, yaitu petunjuk ilmu. Kedua, ketenangan atau irysadah. Duduk wirid yang tenang dan nyaman, dzikr yang tawajjuh (fokus dan serius).

Hati-hati saat mengonsumsi makanan apapun, perlu diperhatikan kehalalannya baik dari proses maupun cara mendapatkannya. Merupakan sifat wara’ jika kita bertanya pada penjual ‘apakah sudah memiliki sertifikat halal, apakah terbuat dari daging yang halal, dsb’. Karena makanan adalah faktor utama pembentuk tabiat hati. Dan apabila hati itu rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya.

Mencuci baju meskipun pakai mesin cuci, harus tetap dibilas dengan air mengalir, baru dikeringkan. Pakaian yang najis menjadi salah satu penyebab kualitas sholat kita yang tidak naik-naik.

Was-was, syak wasangka merupakan alarm dalam tubuh kita yang mengingatkan bahwa ada sesuatu yang belum jelas pada barang tersebu. Syubhat, jika ada keraguan sebaiknya ditinggalkan saja. Berbeda dengan was-was yang ditiupkan setan, ini muncul saat kita akan melakukan kebaikan. Contohnya mau jamaah untuk melaksanakan sunnah, tapi takut riya’. Ini merupakan bentuk was-was dari setan.

Bagaimana Menghadapi Partner Yang Tidak Komitmen

1. Sabar.
Pasrah dan serahkan urusan kepada Allah dengan berdoa

وَأُفَوِّضُ أَمْرِىٓ إِلَى ٱللَّهِ إِنَّ ٱللَّهَ بَصِيرٌۢ بِٱلْعِبَادِ

“Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.”
(QS Al-Ghaafir : 44)

2. Menasehati.
Rasulullah saw pernah bersama Umar bin Khattab ra, saat itu beliau memiliki utang pada seseorang, dan orang tersebut menghardik Rasulullah saw padahal belum jatuh tempo. Umar ra tidak terima, namun Rasulullah saw menenangkannya lantas membayar utang tersebut dengan melebihkan. Lalu orang tersebut masuk Islam. Lihat juga, orang tersebut tidak komitmen karena alasan apa, watak kah, motif atau ketidaksengajaan.
3. Bersikap tegas.
4. Doakan.

Wallahu A’lam bisshawaab

RESUME KAJIAN DHUHA KITAB ARBAIN NAWAWI BERSAMA KH. MUHAMMAD DANIAL NAFIS Hafizhahullah
(Via zoom Cloud Meeting 06.45 – 08.45 WIB Rabu 21 Sya’ban 1441 / 15 April 2020)