Pengendara roda dua melintas di jalan lintas Sumatera yang diselimuti kabut asap, di Rokan Hilir, Riau, Selasa (13/10). Jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Provinsi Riau - Sumut kembali diselimuti kabut asap tebal terutama pada pagi hari membuat jarak pandang terbatas bagi pengendara yang melewati jalan lintas tersebut. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui penanganan kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di berbagai wilayah di Indonesia terkendala cuaca. Berdasarkan laporan dari BMKG, penanganan dimungkinkan akan terus berlangsung hingga akhir November 2015 mendatang.

“Kami dapat laporan dari BMKG mengenai perkembangan cuaca, cuaca ini kita lihat sampai akhir bulan November kemungkinan hujan itu sangat kecil,” terang dia dikantornya, Kamis (22/10).

Usai rapat koordinasi yang dihadiri Menteri Sosial Khafifah Indarparawansa, Mendikbud Anis Baswedan, Menristek Dikti M Nasir, Menkominfo Rudiantara, Kepala BMKG, Kepala BNPB dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Luhut juga mengatakan jika karlahut sudah pada tingkat mengkawatirkan.

Sebab berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui citra satelit, kebakaran yang melanda di lahan gambut sudah masuk pada kedalaman 5 hingga 10 meter. Karena dalamnya tingkat kebakaran itu pula pemadaman melalui water bombing mengalami kendala.

“Kalau hanya water bombing saja tidak akan bisa menyelesaikan ini sampai turun hujan deras berhari-hari,” jelasnya.

Pemadaman melalui water bombing, lanjutnya, selama ini tidak menangani kebakaran secara maksimal. Namun cukup untuk membatasi perluasan kebakaran.

Artikel ini ditulis oleh: