Medan, Aktual.co — Aliansi Wartawan Anti Kekerasan (AWAK) Sibolga-Tapteng mengutuk keras tindakan kekerasan yang dialami wartawan senior, Poltak (50).
“Ini menjadi pelajaran dan pukulan telak buat wartawan Indonesia, khususnya insan pers yang ada di Sibolga Tapteng,” ujar Ketua AWAK Sibolga-Tapteng, Ali Akbar di Sibolga, Rabu (12/11).
Menurut Ali, apa yang dialami Poltak, adalah efek dari lemahnya tindakan tegas kepolisian di wilayah itu. Dimana baru-baru ini, kasus kekerasan serupa juga pernah terjadi terhadap wartawan Harian Batak Pos, Jason Gultom. Dimana pelaku merupakan salah seorang pejabat Kemenag Kabupaten Tapanuli Tengah.
Ali menghimbau, insan jurnalis untuk bersatu dan menyuarakan anti kekerasan terhadap jurnalis.
“Ini sebagai bukti, baru beberapa minggu rekan kita Jason dihajar pejabat Kemenag Tapteng, kini giliran abang kita Poltak Tarihoran dipukul pakai balok. Kejadian inipun bisa menimpa kita wartawan kapan dan dimanapun. Untuk menghalau ini, kita harus kompak, dan ini adalah ancaman serius,” tukas Ali.
Ali juga mendesak, Polresta Sibolga untuk memburu dan menangkap serta memenjarakan pelaku, agar menimbulkan efek jera. “Cuma ada satu kata buat kita wartawan, lawan, jika tidak kita akan dihabisi,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Poltak (50), jurnalis Harian Waspada terbitan Medan, mengalami pemukulan oleh orang tak dikenal. Pemukulan itu terjadi saat Poltak menjalankan tugas jurnalistiknya.
Tepatnya, usai meliput lokasi proyek cor beton berbiaya Rp 9,5 milyar di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Kelurahan Pancuranbambu Kecamatan Sibolga Sambas, sekira pukul 17.20 WIB, Selasa (11/11). Poltak dipukul pakai kayu berukuran 2×3 sepanjang 1 meter di bagian pundak.
Artikel ini ditulis oleh: