Polisi memperlihatkan uang-uang palsu sebelum dimusnahkan dengan menggunakan mesin pencacah, di Ditreskrimsus Polda Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/2). Lebih dari 30 ribu uang palsu berbagai pecahan yang nilai nominalnya setara Rp2,4 miliar tersebut merupakan limpahan dari temuan Bank Indonesia selama tiga tahun terakhir di wilayah Semarang. ANTARA FOTO/R. Rekotomo/pd/17.

Kendari, Aktual.com – Masyarakat Sulawesi Tenggara diimbau agar mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Idul Fitri 1438 Hijriyah karena di waktu tersebut sangat rawan dengan peredaran uang palsu.

Imbauan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Sultra, Nursalam Lada di Kendari, Senin (12/6).

“Pada setiap menjelang lebaran, kebutuhan masyarakat meningkat tajam. Kondisi tersebut dimanfaatkan para pelaku mengedarkan uang palsu untuk mendapatkan keuntungan pribadi,” katanya.

Disampaikan, beberapa waktu lalu sebelum bulan Puasa, aparat kepolisian banyak menemukan pelaku peredaran uang palsu di kalangan pedagang di beberapa kabupaten di Sultra.

Karena itu, menjelang lebaran dengan kebutuhan masyarakat mengalami peningkatan, masyarakat harus waspada dengan peredaran uang palsu.

“Masyarakat harus lebih berhati-hati dengan peredaran uang palsu karena kasus temuan uang palsu beberapa waktu lalu, tidak tertutup kemungkinan juga ada menjelang lebaran tahun ini,” katanya.

Menurut dia, peredaran uang palsu di tengah masyarakat sangat merugikan masyarakat, terutama masyarakat tidak dapat membedakan uang palsu dari uang asli.

Karena itu, masyarakat harus berhati-hati saat melakukan transaksi sehingga tidak menjadi korban dari perdaran uang palsu.

Sementara itu, Koordinator Komunikasi Bank Indonesia Perwakilan Sultra, Dedy Prasetyo dalam keterangan terpisah hingga minggu ketiga bulan Ramadhan belum ada laporan tetang kasus peredaran uang palsu di Sultra.

“Sampai hari ini, belum ada kasus peredaran uang palsu yang ditemukan di Sultra,” katanya. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: