Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise (kiri), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) bersama Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa (kanan) berbincang saat menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pencegahan dan Penanganan WNI Terindikasi atau Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang di Luar Negeri di Kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (23/8/2016). Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan beberapa lembaga negara menandatangani nota kesepahaman perlindungan WNI di luar negeri. Koalisi antar lembaga dan kementerian tersebut diberi nama 'Koalisi Anti Trafficking'.

Nusa Dua, Aktual.com – Ayah kandung Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Moch Sidik tutup usia pada Kamis (27/10) di Semarang, bertepatan dengan saat berlangsungnya perundingan tingkat menteri anggota Asosiasi Negara-Negara Pesisir Samudra Hindia di Nusa Dua.

Berita duka cita tersebut mengakibatkan sejumlah agenda sampingan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara terpaksa dibatalkan. Retno rencananya akan menjamu delegasi dari India, Komoro, Bangladesh, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Somalia.

Sementara itu agenda sidang umum antar delegasi masih tetap akan dilanjutkan dengan pimpinan pengganti Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir.

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Luar Negeri, agenda pertemuan bilateral di luar acara utama itu sedianya akan menjadi kesempatan bagi Retno menggalang dukungan bagi terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2018 mendatang.

Sebelumnya pada Rabu (26/10) sore, Retno sempat bertemu dengan menteri luar negeri Sri Lanka dan mengungkapkan bahwa tanggapan mereka positif terhadap pencalonan diri Indonesia.

“Tanggapan pihak Sri Lanka positif,” kata Retno pada saat itu tanpa menjelaskan apakah istilah “positif” yang digunakan bermakna dukungan.

Sesuai dengan aturan pemilihan, di mana 10 anggota Dewan Keamanan tidak tetap PBB dirotasikan di antara berbagai kawasan, Indonesia akan bersaing dengan Maladewa untuk memperebutkan satu kursi dari kawasan Asia Pasifik.

Pada pagi hari sebelum berita duka cita terdengar, Retno mengajak para delegasi negara-negara pesisir Samudra Hindia untuk berjalan santai sejauh dua kilometer ke wilayah semenanjung Nusa dan bahkan sempat menari poco-poco bersama Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu