Relawan asal Amerika Janice Girardi dibawah bendera Bali Animal Welfare Association (BAWA) memberi makan pada anjing yang ditinggal pemiliknya mengungsi karena aktifitas Gunung Agung pada level awas di kawasan Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (4/10). Warga dari 28 desa di lereng Gunung Agung yaitu kawasan rawan bencana, masih berada di pengungsian meskipun erupsi belum terjadi namun aktifitas vulkanik gunung tersebut masih berbahaya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Mataram, Aktual.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah warga di Pulau Lombok dan Sumbawa yang digigit anjing 825 orang dengan jumlah korban meninggal dunia enam jiwa hanya di Kabupaten Dompu.

“Itu data per 24 Februari 2019. Sebagian besar korban gigitan anjing ada di Kabupaten Dompu, sebanyak 735 orang. Dan ada 32 positif rabies,” kata Kepala Disnakeswan NTB Budi Septiani, di Mataram, Senin (25/2).

Selain Kabupaten Dompu, kata dia, 33 warga Kabupaten Bima juga menjadi korban gigitan anjing, namun belum ada yang dinyatakan positif rabies, menyusul Kabupaten Sumbawa 27 orang korban dengan empat sampel dinyatakan positif rabies.

Di Kota Bima tercatat empat korban dan di Kabupaten Sumbawa Barat enam warga digigit anjing.

Di wilayah Pulau Lombok, kata Budi, hanya dua kabupaten yang belum ada laporan warga digigit anjing, yakni Kabupaten Lombok Barat, dan Lombok Tengah, sedangkan di Kota Mataram sedikitnya tujuh orang sudah menjadi korban, Kabupaten Lombok Utara 10 orang, dan Lombok Timur empat orang.

“Kalau di Pulau Lombok belum ada korban yang dinyatakan positif terkena rabies. Tapi kami meningkatkan kewaspadaan agar tidak bertambah terus jumlah korban gigitan anjing,” ujar Budi.

Artikel ini ditulis oleh: