Jakarta, Aktual.com – Hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 seharusnya bisa dijadikan ajang introspeksi bagi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dalam melihat kesejahteraan rakyat. Rakyat bisa dikatakan merdeka jika tingkat kesejahteraan sudah merata.

Dalam hal ini, politikus partai Golkar, Bambang Soesatyo justru sudah mempunyai penilaian atas kinerja pemerintah. Dia menilai, pemerintah telah gagal dalam mengalokasi segala sumber daya yang seharusnya diberikan untuk rakyat, meskipun usia pemerintahan Jokwo-JK baru seumur jagung.

“Tidak hanya gagal mengelola APBN, pemerintahan sekarang ini pun gagal mengamankan kebutuhan pokok rakyat. Kalau ingin mengamankan kebutuhan pokok rakyat, Presiden Joko Widodo harus memenuhi janjinya memerangi spekulan serta kartel,” papar Bambang, melalui keterangan pers yang diterima Aktual.com, Senin (17/8).

Pria yang kerap disapa Bamsoet ini melanjutkan, dia berharap Presiden Jokowi bisa segera membenahi kinerja anak buahnya, untuk bisa menepati janji-janjinya semasa kampanye dulu. Salah satu hal yang menurut Sekretaris fraksi Partai Golkar DPR 2014-2019, harus segera diperbaiki adalah bagaimana penyerapan anggaran Kementerian dan Lembaga.

“Presiden Jokowi harus legowo menerima penilaian publik yang negatif. Terutama karena penilaian itu mengacu pada data resmi dan fakta. Penyerapan anggaran hingga 31 Juli 2015 baru Rp261 triliun, atau 32,8 persen, dari pagu APBN-P 2015 sebesar Rp795,5 triliun. Dari data ini, jelas bahwa pemerintah gagal memaksimalkan peran APBN sebagai penggerak pembangunan dan motor pertumbuhan,” terangnya.

Bukan hanya di tingkat pusat, menurut Bambang pemerintah daerah juga gagal melakukan hal yang sama. Penyerapan APBD juga terbilang rendah, sehingga membuat pembangunan di daerah menjadi terhambat.

“Tak hanya di tingkat pusat, semua pemerintah daerah pun gagal memaksimalkan peran APBD. Hingga Agustus 2015, terdapat Rp273 triliun dana pembangunan daerah yang mengendap di perbankan. Inilah bukti kegagalan pemerintah mengelola APBN dan APBD,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: