Jakarta, Aktual.co — Sekjen PBB Ban Ki-moon mendesak dilakukan penyelidikan yang independen terhadap penembakan Israel pada satu sekolah dalam konflik Gaza dan menyatakan terkejut atas kehancuran yang dialami wilayah Palestina itu.
Dua hari setelah negara-negara donor menjanjikan dana USD5,4 miliar untuk membangun kembali Gaza, Ban mengunjungi beberapa daerah Gaza yang paling menderita akibat perang Juli-Agustus antara Israel dan para penguasa Hamas wilayah itu.
“Tidak banyak sidang-sidang Dewan Keamanan PBB, laporan-laporan atau taklimat-taklimat dapat dipersiapkan saya bagi apa yang saya saksikan hari ini,” katanya setelah mengunjungi puing-puing di distrik Shejaiya dan kamp pengungsi terdekat Jabaliya.
Sekjen mengemukakan itu ketika mengunjugi satu sekolah PBB, di mana peluru-peluru tank Israel menghantam dua ruang kelas pada 30 Juni menewaskan setidaknya 14 orang yang berlindung di sana.
“Penembakan terhadap sekolah PBB itu sama sekai tidak dapat diterima. Tindakan-tindakan ini harus diusut penuh dan independen,” katanya.
Para keluarga dari korban-korban yang tewas membawa poster-poster yang menunjukkan gambar orang-orang yang mereka cintai dan para korban yang cacat menunggu kedatangan Ban.
Sekjen PBB menyerukan kelompok-kelompok garis keras Palestina menghentikan serangan roket ke Israel dari wilayah itu.
“Saya mengulangi di Gaza bahwa roket-roket yang ditembakkan Hamas dan kelompok-kelmpok militer lainnya harus dihentikan. Mereka tidak menghasilkan apapun kecuali penderitaan,” katanya.
Satu ruang kelas, sekarang sedang diperbaiki ada tulisan didindingnya “setiap umat manusia memiliki hak untuk hidup”.
Setelah bertemu dengan para anggota pemerintah baru Palestina, Ban mengemukakan kepada wartawan kehancuran yang ia lihat jauh lebih buruk dari konflik sebelumnya tahun 2008-2009.
“Ini adalah kehancuran yang jauh lebih serius dari apa yang saya lihat tahun 2009,” katanya.
Ban, yang juga telah mengunjungi Gaza tahun 2012, mengatakan dalam satu konferensi donor-donor d Mesir Ahad bahwa kunjungannya ke Gaza adalah “untuk mendengar langsung para warga Gaza.” Ia mengatakan janji internasional bagi bantuan rekonstruksi adalah “sangat membesarkan hati.” Donasi-donasi itu termasuk satu miliar dolar AS dari Qatar, USD212 juta dari Amerika Serikat dan 450 juta euro dari Uni Eropa.