Jakarta, Aktual.com — Pembangunan proyek restorasi bendung karet Tirtonadi yang dilakukan oleh Pemkot Solo, bakal berdampak pada ratusan warga yang tinggal di kawasan tersebut.

Pasalnya, proyek yang bakal dikerjakan mulai tahun depan, di sepanjang bantaran Kali Pepe dan Kali Anyar terdapat 340 kepala keluarga (KK).

Menurut Penjabat Wali Kota Solo, Budi Suharto sebelum proyek tersebut dimulai Pemkot akan merelokasi ratusan warga ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa). Rencananya rusunawa itu akan dibangun di kawasan tak jauh dari permukiman warga.

“Kami masih menunggu anggaran dari pusat. Kalau turun langung kami bangun rusunawa bagi mereka yang kena dampak proyek restorasi bendung karet Tirtonadi,” kata Budi ketika ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/12).

Sambil menunggu anggaran pembangunan rusunawa turun, Budi mengaku juga tengah melakukan pendataan terhadap warga yang tinggal di kawasan proyek restorasi bendung karet Tirtonadi. Dari hasil penghitungan ada sekitar 340 KK yang tinggal di kawasan proyek.

“Nanti akan kami anggaran dalam APBD Perubahan (APBD-P). Semua akan kami cek untuk menentukan terkait besaran ganti rugi bangunan mereka. Apakah hak milik atau bukan,” ungkapnya.

Bahkan, sebelum relokasi dilakukan akan dilakukan sosialisasi kepada warga sekitar proyek. Hal tersebut agar warga mengetahui kalau di sekitar tempat tinggalnya akan dilakukan proyek restorasi bendung karet Tirtonadi.

“Jika pembangunannya nanti telah selesai bendung karet Tirtonadi akan menjadi wahanan baru Solo. Sebab dapat dimanfaatkan sebagai wisata air dalam kota dan menampung luapan air selama musim huja agar tidak banjir,” tambah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Endah Sitaresmi Suryandari.

Lebih lanjut, Endah mengatakan anggaran ganti rugi bangunan ditanggung seluruhnya oleh Pemkot, lantaran status bangunan bukan hak milik. Saat ini, jelas Endah pihaknya masih merekap sejumlah rumah, tokok dan bangunan yang berada di sepanjang bantaran Kali Pepe dan Kali Anyar.

“Pembangunan bendung karet akan dikerjakan oleh BBWSBS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo),” ungkap Endah.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby