Seorang warga berada di atap rumahnya saat banjir merendam Nagari Pangkalan, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Senin (8/2). Data BPBD Limapuluhkota, banjir akibat curah hujan tinggi tersebut merendam belasan kilometer jalan Sumbar- Riau yang berada di dua nagari, serta merendam sedikitnya 1.000 rumah sehingga membuat sekitar 5.000-an warga diungsikan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Sedikitnya 3.500 rumah warga di lima kecamatan yang ada di Kota Binjai, Sumatera Utara, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Mencirim dan sungai Bingei.

Selain itu, enam rumah dinyatakan hanyut serta ratusan warga mengungsi.

“Banjir masih terus melanda Kota Binjai, air semakin tinggi hingga malam ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Binjai Yusrizal, di Binjai, Senin (8/2) malam.

Terdapat lima kecamatan yang terendam banjir yaitu Binjai Kota, Binjai Timur, Binjai Barat, Binjai Utara dan Binjai Selatan, selain itu kelurahan yang juga terkena banjir diantaranya Kelurahan Berngam, Kelurahan Tangsi, Kelurahan Setia, Kelurahan Pekan Binjai, Kelurahan Mencirim.

“Banjir juga kini semakin meluas dengan ketinggian air di beberapa tempat bervariasi, antara satu hingga dua meter,”

“Sejumlah rumah yang terendam banjir hingga mencapai atap kediaman mereka,” tambahnya.

Sementara itu, warga korban banjir, Aswaka Lubis, menjelaskan bahwa selain merendam rumah warga, banjir kali ini juga merendam makam pahlawan yang ada di daerah itu.

“Banjir kali ini merupakan yang terbesar selama 25 tahun terakhir, sehingga banyak warga yang mengungsi untuk menyelamatkan diri mereka,” katanya.

Sementara itu Dandim 0203 Langkat-Binjai, Letkol Inf Roy Hansen Sinaga menjelaskan aparat TNI, Polri bersama dengan BPBD sudah mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir ke posko gabungan yang didirikan bersama.

“Benar ada enam rumah diantaranya hanyut tersapu banjir, akibat meluapnya sungai Mencirim dan sungai Bingei akibat hujan deras yang terjadi hingga siang hari tadi,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara