Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berjalan saat dipanggil Komisi XI DPR, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/9/2018). Gubernur BI mengatakan pelemahan rupiah saat ini disebabkan dolar AS yang terlalu menguat. Hal ini lantaran pertumbuhan ekonomi AS menguat, sementara negara lain mengalami perlambatan. Bank Indonesia juga memastikan akan terus melakukan stabiliasasi agar pelemahan nilail tukar rupiah terhadap dolar AS tidak semakin dalam. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengapresiasi para pengusaha yang menukarkan valuta asing (valas) miliknya dengan rupiah dalam beberapa hari terakhir.

“Hari ini pergerakan pasokan dan permintaan terus berlangsung. Itu jadi bagian penting kenapa rupiah stabil,” ujar Perry di Jakarta, Jumat (7/9).

Akibat hal itu, suplai atau pasokan di pasar valas menjadi bertambah sehingga permintaan dapat terpenuhi. Ketersediaan likuiditas dolar AS di pasar akhirnya membuat nilai mata uang rupiah terapresiasi dalam beberapa hari terakhir.

Pada Jumat siang di pasar spot, pukul 15.00 WIB, satu dolar AS setara dengan Rp14.875. Level itu melemah tipis dibanding saat pembukaan perdagangan pagi ini di Rp14.868. Meski menurun, rupiah sepanjang dua hari terakhir bergerak di zona penguatan, dan semakin menjauh dari level Rp15.000 per dolar AS.

Perry mengatakan nilai rupiah yang terbentuk saat ini, sudah lebih banyak dipengaruhi mekanisme pasar secara riil. Artinya, ada sinyalemen Bank Sentral mulai mengurangi intervensinya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid