Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumbar, Endang Kurnia Saputra. Antara/Foto

Padang, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) sedang mengantisipasi meningkatnya harga beras menyusul tren kenaikan harga beras di beberapa daerah, seperti di DKI Jakarta.

“Kita saat ini mengawasi kenaikan harga beras. Harga beras di Jakarta telah naik,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumbar, Endang Kurnia Saputra, di Padang pada hari Rabu.

Beruntungnya, lanjut Endang, Provinsi Sumbar merupakan salah satu penyedia utama beras di Indonesia. Harapannya, suplai komoditas pangan dari provinsi ini tidak terlalu terpengaruh.

Meskipun begitu, ia tidak melarang masyarakat yang ingin menjual beras atau komoditas pangan lainnya ke Provinsi Riau, Bengkulu, atau daerah lain. Namun, mengingat situasi saat ini, terutama dampak dari El Nino, diharapkan pedagang lebih mengutamakan pasokan beras di Sumbar.

Sementara itu, Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumbar memperkirakan bahwa beberapa daerah di provinsi ini akan menghadapi musim kemarau selama dua hingga empat bulan.

Beberapa daerah yang akan mengalami musim kemarau antara lain Pasaman bagian utara, Kabupaten Limapuluh Kota, Payakumbuh, Agam bagian timur, Tanah Datar, Bukittinggi, Solok, Kota Solok, Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, dan Solok Selatan bagian timur.

Analisis Klimatologi dan juga Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Madya dari Stasiun Klimatologi BMKG Sumbar, Rizky Armei Saputra, menyatakan bahwa sejumlah daerah di Sumbar menghadapi musim kemarau pada Agustus 2023.

“Meskipun BMKG memprediksi situasi masih normal, perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi karena cuaca sangat dinamis, dengan perubahan yang cepat,” ujarnya.

Secara keseluruhan, pada tahun 2023, BMKG memprediksi puncak fenomena El Nino akan terjadi pada Oktober 2023. Indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) pada Agustus 2023 berada dalam kategori moderat dengan nilai 1.148. Diproyeksikan bahwa kondisi tersebut akan tetap dalam fase moderat hingga November 2023, dan kemudian melemah menjelang akhir tahun 2023.

“Namun demikian, beberapa lembaga meteorologi internasional memperkirakan adanya peluang terjadinya El Nino yang kuat,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Sandi Setyawan