Ilustrasi - Pesawat menerjunkan bantuan kemanusiaan via udara. ANTARA/Anadolu.

Washington, Aktual.com – Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 30.000 makanan menggunakan pesawat militer.

“Komando Pusat AS dan Angkatan Udara Kerajaan Yordania telah mengirimkan bantuan kemanusiaan bersama ke Gaza melalui jalur udara pada 2 Maret 2024, antara pukul 15.00 dan 17.00 (waktu Gaza) untuk memberikan bantuan penting kepada warga sipil yang terdampak oleh konflik yang sedang berlangsung,” demikian diungkapkan oleh CENTCOM dalam sebuah pernyataan.

“C-130 AS mengeluarkan lebih dari 38.000 makanan di sepanjang garis pantai Gaza, memastikan akses yang lebih mudah bagi warga sipil terhadap bantuan penting tersebut,” tambahnya.

“Kami sedang merencanakan misi pengiriman bantuan udara berikutnya. Pengiriman bantuan lewat udara ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengirimkan lebih banyak bantuan ke Gaza, termasuk dengan memperluas jalur dan koridor darat,” jelas CENTCOM.

Berbagai laporan menyebutkan bahwa pengiriman bantuan lewat udara ini dilakukan di kota Rafah, Gaza, berdekatan dengan perbatasan Mesir, dan lebih banyak bantuan lewat udara direncanakan akan dikirimkan dalam beberapa hari mendatang.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden pada Jumat mengumumkan bahwa AS akan mulai menerjunkan bantuan kemanusiaan ke Gaza di sepanjang Yordania dan negara-negara lain.

Dia juga mengatakan AS akan berusaha membuka jalan lain ke Gaza, termasuk kemungkinan koridor laut untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar.

Selain itu, untuk memperluas pengiriman melalui darat, Biden mengatakan AS akan memaksa Israel memfasilitasi lebih banyak truk dan rute ke wilayah kantung yang terkepung itu.

Bantuan lewat udara tersebut dilakukan dua hari setelah pasukan Israel menembaki kerumunan warga Palestina yang menunggu bantuan kemanusiaan di bundaran Al Nabulsi di Jalan Al Rashid, sebuah jalan pantai utama di sebelah barat Kota Gaza di Gaza utara, yang menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai lebih dari 760 orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Sandi Setyawan