Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Puan Maharani, dilaporkan netizen ke Presiden Joko Widodo. Netizen, akronim dari kata internet dan citizen, melaporkan Puan ke Jokowi terkait peluncuran situs Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yakni www.revolusimental.go.id.

Situs diluncurkan Puan pada Senin (24/8) lalu dikantornya. Akan tetapi situs tersebut langsung down, tidak bisa diakses. Pada Selasa (25/8) malam, laman tersebut menyampaikan antusiasme masyarakat sangat tinggi sehingga menyebabkan server overload. Sehari berselang, Rabu (26/8), Asisten Deputi V Kebudayaan Kemenko PMK Herbin Manihuruk menyebut situs revolusimental.go.id telah dibajak oknum yang tidak bertanggungjawab.

Dalam laporannya kepada Presiden Jokowi, netizen mempertanyakan kebenaran  biaya operasional revolusi mental yang dicanangkan Kemenko PMK sebesar Rp140 miliar. Dikutip Aktual dari laman laporpresiden.id, Kamis (27/8), netizen bernama Ian Heika menyampaikan uneg-unegnya.

“Website Revolusi Mental gak masuk akal, mana yang dipajang Si Puan pula, bukannya wapresnya. Mane muke Wapresnya? Kagak keliatan. Apa emang sengaja Jokowi naek ini cuman buat katrol Si Puan???,” tulisnya.

“Ngomongnya revolusi mental, tapi webnya NGEMBAT coding punya orang. Tampilan website Revolusi Mental sama persis seperti website Barrack Obama. Apa maksudnya REVOLUSI MENTAL, ini ngebebasin kita buat jadi CURANG??? Apapun caranya???,” lanjut Ian dalam laporannya.

Warga lain yang melaporkan ke Jokowi adalah Septian Chun Chan. Ia menyesalkan desain situs revolusi mental yang diluncurkan Puan menjiplak situs barackobama.com. Septian mengatakan bahwa banyak orang-orang Indonesia yang hebat dalam membuat situs. Ia menyodorkan beberapa nama yang siap digandeng pemerintah jika membutuhkan.

“Kita memiliki orang-orang hebat yang bisa melakukan desain tampilan dan itu dibuat sendiri? Saya punya referensi teman yang jago desain template. Bisa kontak orangnya disini,” ucapnya sambil menyodorkan akun Facebook Matthew Fariz.

“Terimakasih, semoga bangsa kita jangan dikatakan bangsa yang Plagiat. Hanya sekedar memberikan laporan. SALAM,” sambungnya.

Artikel ini ditulis oleh: