Presiden Suriah Bashar al-Assad

Moskow, Aktual.com – Hampir 10 hari sejak kabur dri negaranya sendiri, mantan Presiden Suriah Bashar Al Assad akhirnya angkat bicara. Lewat pernyataan tertulisnya ia mengatakan kalau dirinya tidak pernah berniat sedikitpun hendak pergi dari negara yang dipimpinnya itu.

Pernyataan tertulis yang dibuat Assad di akun facebooknya dari Moskow lalu diterbitkan di kanal Telegram resmi kepresidenan Suriah pada Senin (16/12/2024). ”Saya tidak pernah berniat meninggalkan Suriah. Kepergian saya dari Suriah tak direncanakan dan tak terjadi di jam-jam terakhir pertempuran. Jadi ketika pasukan Rusia mengatakan keadaan sudah tidak lagi aman, sehingga pada saat-saat terakhir saya diungsikan ke Rusia melalui pangkalan militer Rusia di Latakia,” tulis Assad.

Diterangkan Assad pula, dirinya bergerak ke Latakia sesungguhnya untuk memimpin pertempuran dari sana. ”Pada saat pasukan teroris berhasil menyusup ke Damaskus, saya bergerak ke Latakia untuk mengkoordinasikan operasi pertempuran bersama sekutu Rusia,” jelas Assad.

Ia juga menegaskan kalau hingga Minggu dini hari 8 Desember 2024, dirinya masih berada di Damaskus untuk menjalankan tugasnya sebagai presiden. Namun, situasi berubah drastis ketika di hari yang sama dirinya tiba di pangkalan udara Hmeimim yang dikelola Rusia. Pangkalan Hmeimim, kata Assad, diserang habis-habisan oleh drone pemberontak, memaksa pihak Rusia mengevakuasi dirinya ke Moskwa. Keesokan harinya, pemerintah Rusia langsung memutuskan memberi suaka kepada Assad.

”Setiba di Hmeimim, jelas bahwa pasukan kita telah sepenuhnya mundur dari semua garis pertempuran dan posisi terakhir militer telah jatuh. Dengan tidak adanya cara keluar yang layak, Moskow meminta komando pangkalannya untuk segera mengevakuasi saya ke Rusia,” tulis Assad.

Menurut Assad, pasukan milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) pimpinan Ahmed Hussein al-Shar’a alias Abu Mohammad al-Julani yang saat ini mengendalikan Suriah adalah teroris. ”Ketika negara jatuh ke tangan teroris, dan kemampuan memberi kontribusi yang berarti hilang, posisi apapun jadi tidak berguna,” tandas Assad.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain