Meski begitu, peluang dalam mengisi ceruk di industri ini masih terbuka lebar. Pasar penumpang domestik yang selama ini dkuasai oleh dua grup maskapai penerbangan, Garuda Indonesia dan Lion Air Group masih bisa digarap, terutama jika maskapai penerbangan asing mampu memanfaatkan situasi tersebut.
Hadirnya pesawat baru dengan tipe Airbus 320-200CEO (A320) ini mengindikasikan bahwa Batik Air belum mau berhenti melakukan ekspansi. Rencananya, pesawat dengan nomor registrasi PK-LZL tersebut akan digunakan untuk untuk pembukaan rute baru atau penambahan frekuensi terbang.
Meski pangsa pasar penumpang pesawat terbang domestik dikuasai oleh dua pemain besar ini. Bukan tidak mungkin suatu saat pintu masuk bagi maskapai penerbangan asing dibuka, kedua pemain besar ini kehilangan pasarnya.
Mengingat beberapa layanan maskapai seperti Air Asia dan Jetstar yang dikelola oleh Qantas mampu memberikan penawaran yang menarik bagi calon penumpangnya. Kita tunggu saja, mampu kah dua raja udara Indonesia ini bersaing dengan maskapai asing dalam persaingan industri maskapai pesawat terbang.
Artikel ini ditulis oleh: