Jakarta, Aktual.com — Pengamat politik Ahmad Junaidi menyebut jika benar munculnya rekaman yang berisi hinaan kepada Presiden Jokowi merupakan suara dari Menteri BUMN Rini Soemarno, maka akan membahayakan pemerintahan Jokowi-JK.

Menurutnya, diperlukan pembuktian sesegera mungkin apakah benar suara tersebut milik Rini Soemarno.

“Ini harus segera dibuktikan, apakah penghinaan itu keluar memang benar dari mulut Rini Soemarno atau bukan. Sebab jika benar, maka hal ini akan mengancam pemerintahan Presiden Jokowi sendiri,” kata Ahmad Junaidi, di jakarta, Selasa (30/6).

Dijelaskan, berdasarkan cuplikan suara yang beberapa bagiannya berisi ‘Presiden Tidak Ngerti Apa-apa’, menunjukan bahwa menteri tersebut bertindak diluar kendali.

“‘nyawa’ bahasa ini terlihat jelas bahwa Rini merupakan entitas sendiri yang bergerak diluar kendali Presiden RI,” kata pria yang juga aktivis Barisan Rakyat Peduli Nawa Cita (Bara Nawacita) ini.

Junaidi menambahkan bahwa perlu juga diketahui apakah kata-kata itu keluar dari alam bawah sadar yang tidak disengaja akibat akumulasi posisinya sebagai menteri yang memiliki pengaruh kuat di tubuh pemerintah, ataukah kata-kata ini bagian dari strategi yang sengaja dilontarkan agar dirinya merasa superior, sekalipun berhadapan dengan presiden secara langsung.

“Bila ucapan Rini Soemarno itu betul dan fakta menunjukkan dirinya berkata seperti itu sesuai dengan isi transkrip, bisa dibilang Pemerintahan Jokowi dalam bahaya,”

Apalagi, sambung dia, Menteri Rini telah melakukan teken kontrak hutang untuk perusahaan-perusahaan BUMN sebesar Rp520 Trilyun kepada Pemerintahan RRC. Selain itu, mengalihkan pos dana BBM Rp48 Trilyun yang sedianya untuk ekonomi kerakyatan, tetapi malah dialirkan ke BUMN-BUMN. Dimana penempatan direksi-direksi BUMN proses assesment-nya juga dibawah kendali dirinya.

Diharapkan, kepemimpinan Jokowi ditegakkan dengan kuat, karena prinsip pemerintahan adalah presidensial, dimana kepemimpinan mengerucut pada satu orang. Apabila kemudian Menteri Rini menyatakan dirinya tidak terdikte oleh presiden sementara Menteri Rini membawa urusan negara, maka manuver-manuvernya bukan hanya membahayakan tapi bisa dikatakan tidak bertanggungjawab.

“Saya juga menelusuri pemberitaan di media-media dengan metodologi Media Monitoring, ternyata memang ‘tone’ Rini M Soemarno negatif sekali diatas 80% dari seluruh pemberitaan tentang Menteri Rini, menjadi pertanyaan ada apa dengan Menteri Rini sehingga apa yang dilakukannya tidak mendapat respon positif.”

Artikel ini ditulis oleh: