Bandung, Aktual.com — Polda Jabar sampai Rabu (21/9) malam telah mencatat, sebanyak 23 korban meninggal dunia akibat banjir banding di Kabupaten Garut.
“Identifikasi korban di Rumah Sakit TNI AD Guntur Garut untuk perkembangan sampai pukul 20.00 WIB, data korban meninggal dunia 23 orang,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus melalui siaran pers yang diterima, Kamis (22/9).
Banjir akibat luapan Sungai Cimanuk itu menyebabkan banyak warga luka-luka serta terbawa hanyut arus banjir. Selain korban meninggal dunia, ada empat orang yang mengalami luka berat, 27 orang luka ringan, dan 12 orang dinyatakan hilang.
“Dari sekian korban tersebut ditemukan di lokasi yang berbeda, yaitu di Lapang Paris, Kampung Bojong Larang, Kampung Cimacan, dan Kampung Cisurat di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.”
Sebanyak 735 warga kini mengungsi di posko pengungsian yang dipusatkan di Markas Korem Garut. Umumnya korban banjir ini adalah yang tinggal di pinggir Sungai Cimanuk.
Komandan Kodim 0611/Garut Letnan Kolonel Arm Setyo Hani Susanto sebagai Komandan Pos Komando Lapangan Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Garut pun sudah membentuk tim gabungan TNI, Polri, BPBD, tim SAR Nasional, Brimob dan satuan polisi pamong praja.
Pencarian warga yang hilang pun terus dilakukan dengan cara menyusuri Sungai Cimanuk ke arah hilir. Masa tanggap darurat diberlakukan selama tujuh hari ke depan.
Para korban meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit TNI Guntur Garut. Berikut nama korban meninggal tersebut:
1. Nawawi (65)
2. Iis (35)
3. Irsyad (8)
4. Ahmad (3,5 bulan)
5. Resal (4 bulan)
6. Deni (23)
7. Siti (38)
8. Santi (38)
9. Revina (7)
10. Nunung (75)
11. Sari (25)
12. Jana (35)
13. Aceng Taryana (50)
14. Welis (25)
15. Suryati (58)
16. Neng Fitriani (9)
17. Entin Kartini (62)
18. Diana (4)
19. Fika (4)
20. Ny. Oom (82)
21. Ny. Nonoh (59)
22. Anak-anak diperkirakan berusia 9 tahun
23. Anak-anak diperkirakan berusia 4 tahun.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu