Menhan Jenderal (purn) TNI, Ryamizard Ryacudu bergandengan tangan dengan ulama timur tengah (Foto: aktual.com/ Muhammad Dasuki)
Menhan Jenderal (purn) TNI, Ryamizard Ryacudu bergandengan tangan dengan ulama timur tengah (Foto: aktual.com/ Muhammad Dasuki)

Semarang, Aktual.com — Menteri Pertahanan RI, Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu membantah bila Badan Intelijen Negara (BIN) kebobolan pada insiden bom bunuh di Sarinah, Jalan MH Thamrin.

Pihaknya mengaku sudah tahu bila ada aksi teror bom pada bulan-bulan ini. Namun, tempat dan waktu itu yang sulit dideteksi.

“Sebetulnya kebobolan juga tidak sih. Kebobolan atau tidak?,” tanya dia usai Silatnas Ulama Mursyidan Thoriqoh, TNI/ Polri bertema “Urgensi bela negara dalam keutuhan NKRI”, di gedung Junaedi Pekalongan, Sabtu (16/1).

Ke depan, pihaknya berharap intelijen tidak kebobolan, sehingga tidak tahu bila ada insiden aksi terorisme di Jantung Ibu kota.

Diminta, masyarakat berpartisipasi turut melaporkan bila ada kejadian aneh-aneh di sekitar. Rakyat bersama aparat wajib melaporkan bila ada hal-hal aneh dan mencurigakan.

Ditanya pencegahan langkah dan antisipasi teror, kata dia, bela negara menjadi pendidikan bagi anak-anak bangsa. Jiwa nasionalisme kembali ditanamkan sejak mereka masih dini. Dengan, begitu dapat memilah yang benar dan salah.

“Dengan bela negara kita  bekali pemikiran anak-anak muda. Dimana yang benar dan salah. Radikal yang tidak benar adalah musuh manusia,” beber dia.

Untuk itu, pihaknya kembali menggelorakan sistem Poskampling 24 jam di masyarakar. Langkah itu sebagai antisipasi pantauan atas pengawasan di masyarakat yang mencurigakan. “Ke depan tidak boleh terulang kembali kejadian itu,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan