Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wardjio berbicara saat jumpa pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (27/9). RDG BI memutuskan menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Bank Indonesia memperkirakan akan terjadi inflasi sebesar 0,07 persen (bulan ke bulan/mtm) dalam pergerakan harga konsumen sepanjang Februari 2019.

Proyeksi tersebut menurut Gubenur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (8/2), berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan pada pekan pertama Februari 2019.

Jika perkiraan BI itu benar, maka inflasi secara tahun ke tahun untuk Februari 2019 adalah sebesar 2,72 persen (yoy), atau berada di rentang bawah sasaran inflasi tahunan yakni 2,5-4,5 persen (yoy) atau 3,5 persen plus minus satu persen.

“Mengenai inflasi berdasarkan survei pemantauan harga minggu pertama bulan Februari, kami perkirakan pada bulan Februari ini inflasinya adalah 0,07 persen dan year on year sebesar 2,72 persen,” kata Perry.

Perry meyakini hingga akhir Februari 2019, inflasi akan jauh lebih rendah dibanding Januari 2019 karena harga barang yang terkendali. Pada Januari 2019, terjadi inflasi sebesar 0,32 persen (mtm).

“Ini sekaligus mengonfirmasi perkiraan kami bahwa inflasi akhir tahun ini akan lebih rendah dari titik tengah sasaran inflasi 3,5 persen,” kata Perry.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga pada Januari 2019 terjadi inflasi 0,32 persen (mtm) atau 2,82 persen (yoy).

Beberapa komoditas yang dominan memberi sumbangan inflasi, seperti ikan segar sebanyak 0,06 persen, beras sebesar 0,04 persen, tomat 0,03 persen, dan bawang merah 0,02 persen.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin