Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang membahas BI Rate di Jakarta, Kamis (18/2). Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan berada di level 7 persen atau turun 25 basis poin, yang merupakan kelanjutan setelah pada RDG Januari 2016 suku bunga acuan dipangkas menjadi 7,25 persen. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Mei 2016 sebesar 0,19 persen, dan membuat laju inflasi tahunan sebesar 3,3 persen, semakin rendah di bawah prediksi bank sentral dan pemerintah.

Meskipun laju inflasi semakin terjaga hingga tengah tahun, tekanan kenaikan harga beberapa komoditas barang makanan dengan harga yang bergejolak (volatile food) menjelang Ramdhan dan Lebaran harus diwaspadai.

“Kita melihat bahwa tekanan di hortikultura seperti cabai sudah lebih turun. Namun untuk (harga) daging ayam memang masih mesti diperhatikan,” ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (27/5).

Inflasi tahunan hingga akhir April sebesar 3,6 persen setelah pada bulan keempat tersebut terjadi deflasi 0,45 persen.

Menjelang tren konsumsi tinggi di Ramdhan pada Juni 2016 dan juga Lebaran, Agus mengatakan Bank Sentral sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertanian untuk menjaga pasokan dan distribusi bahan pokok.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga sudah disiagakan untuk mengontrol laju inflasi di daerah yang kerap tak terkendali.

Hasil kajian TPID yang melibatkan bank sentral dan pemerintah, lima komoditi pengerek inflasi harus diwaspadai, yakni beras, daging sapi, bawang merah, cabai dan berbagai variannya, serta daging ayam.

Agus melihat, ketika Ramadhan nanti, tekanan inflasi akan membayangi karena konsumsi masyarakat juga akan beranjak pulih. Salah satu pemicunya, pencairan gaji ke-13 dan ke-14 untuk karyawan yang akan mengerek naik daya beli.

“Jadi memang (konsumsi) sedikit menurun, namun kita melihat bahwa kalau nanti gaji ke-13 dan ke-14 dbayarkan Juni 2016. Tentu ini akan membantu pengeluaran jadi artinya konsumsi akan lebih baik,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka