Jakarta, Aktual.co —  Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS diprediksi Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo akan terus melemah hingga empat tahun ke depan. Oleh karena itu, Agus mengimbau pemerintah perlu menjaga defisit neraca perdagangan agar tetap aman.

“BI akan lakukan intervensi jika Rupiah mengalami gejolak. Saya perkirakan dolar Amerika Serikat (AS) akan menguat dari tiga sampai empat tahun ke depan,” kata Agus, di Indonesia Economic & Market Outlook 2015: Time to Take Off, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (29/1).

Lebih lanjut dikatakan dia, jika defisit neraca perdagangan tidak dijaga, maka stabilitas makro-ekonomi Indonesia akan terganggu. “Seperti Rusia yang makroekonominya tidak bisa dijaga dengan baik, stabilitas makro itu perlu.”

Selain itu, melihat keadaan nilai dolar AS yang terus menguat sampai empat tahun mendatang, Agus berharap pemerintah dan swasta agar berhati-hati dalam menarik utang asing. Pasalnya, hal tersebut memberikan efek yang sangat besar bagi utang luar negeri (ULN) Indonesia.

“ULN Indonesia, pemerintah dan swasta, jumlahnya cukup tinggi. Bukan hanya swasta tapi perusahaan BUMN juga,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka