Pangkalpinang, Aktual.com – Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Kepulauan Bangka Belitung, mengutamakan ketepatan dalam melakukan pendataan ante mortem terhadap korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi (29/10).

“Dalam melakukan pendataan kami mengutamakan ketepatan, bukan kecepatan. Jadi kami belum bisa memastikan sampai kapan pendataan antemortem ini,” kata Kepala Bidokkes Polda Babel, AKBP Ahmad Fauzi di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan, dalam melakukan pendataan ante mortem pihaknya melihat dari beberapa akurasi laporan keluarga korban misalnya berdasarkan ijazah, ciri-ciri yang identik, data dari pihak dokter yang mungkin pernah dikunjungi dan beberapa data lainnya.

“Data pendukung yang dibawa keluarga korban sangat menentukan untuk mengidentifikasi korban kecelakaan pesawat,” katanya.

Ia mengatakan, data ante mortem yang berhasil didapatkan nanti akan dikirim ke Keramat Jati untuk mendukung proses identifikasi korban.

“Intinya data antemortem dari kami nanti akan dicocokkan dengan data ante mortem di Keramat Jati,” ujarnya.

Ia mengatakan, proses pengumpulan data ante mortem sudah memenuhi standar operasional prosedur yang sifatnya seragam pada setiap daerah.

“Cara pengambilan data antemortem itu sama, hanya saja data dari kami sebagai pembanding saja karena keterangan langsung dari keluarga terdekat korban,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: