Bandung, Aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, memprediksi suhu dingin yang terjadi di sebagian wilayah Jawa Barat akan berlangsung hingga September 2018.

“Selama periode musim kemarau Juni-September suhu udara relatif lebih dingin bila dibandingkan periode musim hujan,” ujar Prakirawan BMKG Klas 1 Bandung, Iid Mujtahidin, di Bandung, Jumat (6/7).

Iid mengatakan, dari pantauan alat pengukur suhu udara, tercatat dalam bulan Juli suhu minimum hingga mencapai 16,4 derajat celcius pada Jumat (16/7), dengan kondisi kelembaban yang relatif rendah berada pada nilai 38 persen.

Fenomena suhu dingin ini, kata dia, disebabkan ada dua faktor. Pertama di wilayah Benua Australia sedang terjadi musim dingin terutama puncaknya terjadi di antara bulan Juli, Agustus, September.

“Angin pasat tenggara atau timur yang bertiup dari Benua Australia membawa massa angin dingin hingga ke wilayah Jawa Barat,” kata dia.

Faktor yang lainnya yakni di utara khatulistiwa tepatnya di sebelah timur laut Filipina tengah terjadi Taipun Maria. Sehingga kondisi angin yang melewati Jawa Barat relatif kencang dengan kecepatan berkisar antara 36-45 km/jam.

Badai Maria ini menyebabkan masa angin dingin Australia terbawa dengan cepat khususnya ke wilayah Jabar.

Tak hanya itu, badan ini juga turut memengaruhi tinggi gelombang maksimum di pantai selatan Jawa Barat. Tinggi gelombang bisa mencapai empat meter dari Jumat hingga Sabtu.

“Kami imbau juga kepada nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu, atau masyarakat yang masih menikmati liburan di sekitar pesisir pantai untuk berhati-hati terutama di perairan sebelah selatan Jawa Barat,” kata dia.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: