Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menginstruksikan percepatan penanganan darurat bencana di tiga provinsi di Sumatra, yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh. Instruksi ini disampaikan saat memimpin rapat koordinasi dari Tapanuli Utara, Sabtu (29/11), bersama seluruh tim BNPB yang telah berada di wilayah terdampak.
Suharyanto menegaskan bahwa upaya penanganan harus dimaksimalkan seiring cuaca yang mulai membaik. Ia menetapkan tiga prioritas utama dalam respons darurat, yakni operasi pencarian dan penyelamatan warga yang hilang, pemulihan akses komunikasi, serta percepatan distribusi logistik kepada masyarakat.
“Operasi pencarian dan pertolongan harus dilakukan selama 24 jam, dipimpin Basarnas dengan dukungan TNI, Polri, dan relawan,” ujar Suharyanto.
Sumatra Utara: Akses Terputus, SAR Digenjot
Di Sumatra Utara, operasi pencarian terfokus pada Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Tiga orang masih dicari di Sibolga, sementara laporan warga hilang juga datang dari dua kabupaten lainnya.
Akses darat dari Tarutung menuju Sibolga masih terputus akibat longsor di sejumlah titik.
Untuk menjangkau wilayah yang terisolasi, BNPB menyiagakan helikopter MI-17 dan dua heli tambahan untuk mengangkut logistik dan peralatan. Distribusi bantuan ke Sibolga juga akan diarahkan melalui jalur laut dari Pelabuhan Jago-jago menggunakan kapal TNI AL.
BNPB mendistribusikan unit starlink ke kabupaten terdampak guna mempercepat pemulihan komunikasi.
Aceh: Logistik Udara dan Dapur Umum Dikerahkan
Di Aceh, upaya penanganan darurat dipimpin Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah. Akses darat lima kabupaten—Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Pidie Jaya—telah pulih dan distribusi bantuan segera dilakukan.
Untuk wilayah yang belum dapat dijangkau jalur darat seperti Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur, BNPB mengerahkan satu pesawat caravan dan enam helikopter dari TNI dan BNPB. Kapal cepat turut disiagakan untuk distribusi logistik di kawasan Lhokseumawe.
Pemulihan komunikasi dilakukan melalui alokasi 28 unit starlink dan 33 genset. Pemerintah juga membuka empat dapur umum di bawah koordinasi Kementerian Sosial serta bekerja sama dengan Pertamina untuk menangani kelangkaan BBM.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka Permadhi






















