Texas, Aktual.com – Bom rakitan meledak di pusat penyaluran FedEx pada Selasa (20/3) dan melukai satu orang. Ledakan tersebut terjadi secara beruntun di Austin, setelah kejadian pengeboman lain.

Pejabat setempat mengatakan tidak meyakini perangkat itu, yang meledak di sarana FedEx dekat San Antonio, adalah perbuatan “pengebom berantai”, yang dikhawatirkan polisi kemungkinan bertanggung jawab atas empat bom sebelumnya, yang menewaskan dua orang dan melukai enam lagi.

Tiga yang pertama adalah bom kemasan, yang ditinggalkan di depan pintu perumahan, sedangkan bom keempat pada Minggu tampaknya dibuat dengan pemicu kawat. Polisi memperingatkan bahwa bom terbaru memiliki rancangan lebih canggih daripada yang lain.

Paket itu meledak tak lama setelah tengah malam (12.00 WIB) di sebuah fasilitas pengiriman di Schertz, Texas, di luar San Antonio, sekitar 105 kilometer arah selatan Austin, kata Departemen Pemadam Kebakaran San Antonio di Twitter.

Lembaga dari Biro Investigasi Federal dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak ada di tempat kejadian dan sedang menyelidiki, kata petugas pemadam kebakaran. Mereka tidak memberikan alamat untuk paket tersebut.

“Kami sedang menyelidiki hal itu karena kemungkinan terkait dengan penyelidikan terbuka kami,” kata juru bicara FBI Michelle Lee kepada surat kabar “Austin American-Statesman”.

“Kita tidak dapat mengetahui secara pasti sampai kita memiliki kesempatan untuk melihat bukti itu sendiri.” Karyawan terluka, yang tidak disebutkan identitasnya, dibawa ke rumah sakit karena luka-luka yang oleh pejabat setempat dianggap tidak mengancam jiwa. Sekitar 75 orang bekerja di sarana tersebut pada saat itu, kata petugas pemadam kebakaran.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Andy Abdul Hamid