Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menpora Imam Nahrawi (ketiga kiri), Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kedua kiri) serta Bupati Bogor Nurhayanti (kedua kanan) meninjau lokasi Proyek Wisma Atlet di Bukit Hambalang, Kab.Bogor Jawa Barat, Jumat (18/3). Presiden menegaskan proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat adalah aset negara yang harus diselamatkan, proyek itu telah menghabiskan uang negara hingga mencapai Rp 2,7 triliun. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/16

Jakarta, Aktual.com — Ketua Badan Pemeriksa KeuanganHarry Azhar Azis mendukung upaya Presiden Joko Widodo, untuk menyelamatkan aset negara dalam proyek Hambalang.

“Apa pun keputusannya kita sangat mengapresiasi betul seberapa jauh yang sudah dinyatakan oleh BPK sebagai total lost kemudian dikukuhkan di pengadilan, itu bisa diselamatkan menjadi aset baru dan itu yang artinya semangat Presiden ini patut kita apresiasi,” kata Harry setelah rapat terbatas terkait proyek Hambalang di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/3).

BPK, kata dia mendukung apapun keputusan Presiden dalam pengerjaan aset, yang sudah dibangun di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang. Dukungan itu akan diberikan khususnya dalam hal kajian sesuai dengan keputusan terkait teknis, hukum, dan sejumlah kajian lain.

“Hasil audit investigasi BPK pada 2012 itu kita mencatat sekitar Rp243 miliar kerugian dan di 2013 pada waktu itu Rp463 miliar kerugian.”

Dalam rapat terbatas, kata dia BPK sangat mengapresiasi langkah yang diambil Pemerintah untuk menyelamatkan aset negara dalam proyek tersebut.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menekankan Proyek Hambalang sebagai aset negara perlu diselamatkan.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas dengan topik Tindak Lanjut Pembangunan Infrastruktur Pendukung Olahraga di Hambalang yang digelar di Kantor Presiden.

“Proyek Hambalang ini sebagai aset negara perlu diselamatkan, tetapi memang harus hati-hati,” kata Presiden.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu