Jakarta, Aktual.com — PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk mengalokasian belanja modal hingga Rp4,5 trililun pada 2016, di mana alokasi tersebut juga salah satunya digunakan untuk mengakuisisi korporasi keuangan non-bank, kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam.

“Termasuk akusisi lembaga lain yang kita belum punya saat ini,” kata Asmawi di sela Seminar Pembiayaan Berkelanjutan untuk Mendukung SDGs di Jakarta, Senin (23/11).

Hingga saat ini, perbankan plat merah tersebut memiliki tiga anak usaha yaitu PT. Bank BRIsyariah, Bank BRI AGRO dan BRI Remittance. Dalam proses yang berjalan, kata Asmawi, pihaknya juga masih berusaha menuntaskan proses akuisisi perusahaan asuransi PT Asuransi Jiwa Bringin Life Sejahtera (Bringin Life).

“Mudah-mudahan akusisinya (Bringin Life) selesai tahun ini,” ucapnya.

Selain untuk aksi anorganik tersebut, Asmwawi mengatakan, sebagian besar anggran belanja modal akan digunakan untuk mengakselerasi kapasitas teknologi dan informatika (TI).

Perusahaan akan mengalokasikan lebih banyak belanja modal untuk operasi satelit BRI yang direncanakan beroperasi pertengahan 2016, kata dia.

Selain untuk satelit, BRI juga menanggarkan belanja modal untuk memperbanyak jumlah mesin Perekam Data Elektronik (Electronic Data Capture/EDC). Asmawi menginginkan satu orang tenaga pemasar kredit dapat dibekali satu mesin EDC.

“Misalnya kalau nambah 2.000 tenaga saya harus beli juga 2.000 untuk mempercepat,” ujarnya, tanpa merinci komposisi anggaran untuk EDC dan satelit.

Anggaran belanja modal BRI pada 2016 tercatat naik 12,5 persen jika dibanding belanja modal pada 2015 yang sebesar Rp4 triliun.

Hingga akhir triwulan III 2015, dari sisi intermediasi perbankan, kredit yang sudah disalurkan BRI mencapai Rp518,9 triliun, tumbuh 11,8 persen dibandingkan triwulan III 2014.

Sektor mikro masih menjadi salah satu yang terbesar untuk BRI dengan kontribusi sebesar 32,8 persen dari total kredit, hingga triwulan III 2015.

Adapun laba bersih tumbuh sebesar 1,4 persen (yoy) menjadi Rp 18,3 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan