Jember, Aktual.com – Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan bahwa Gerak Jalan Watu Ulo-Ambulu (Watam), bukan sekedar olahraga. Bupati Hendy meyakini bahwa Watam mampu menyatukan masyarakat dari berbagai golongan. Hal ini disampaikanBupati Jember Hendy Siswanto Sabtu (3/12) siang saat membuka sekaligus melepas pemberangkatan gerak jalan kreasi Watam yang diikuti oleh sekitar 3000 peserta dari berbagai daerah.

Gerak jalan kreasi yang diberangkatkan dari Pantai Watu Ulo dan finish di Alun-alun Ambulu menempuh jarak 12 kilometer dan sudah berlangsung selama puluhan tahun untuk memperingati Hari Pahlawan.

“Gerak Jalan Watam kali ini, sesuai dengan temanya, yakni pahlawanku inspirasiku, wes wayahe Jember bersatu, dan kegiatan ini sangat keren, selain diikuti oleh tiga ribu lebih peserta, biaya dari kegiatan ini juga merupakan hasil dari swadaya masyarakat, ini sangat luar biasa sekali,” ujar Bupati dalam sambutannya.

Bupati menyatakan, bahwa gerak jalan Watam ini juga tak ubahnya dengan gerak jalan Tajemtra, dimana dalam gerak jalan Watam ini juga memperkenalkan destinasi wisata pantai Watu Ulo, sehingga kedepan akan diagendakan menjadi kalender kegiatan Pemkab Jember.

“Karena ini Watam juga mengangkat destinasi wisata Watu Ulo, jadi mari kita ramaikan bersama-sama, sama dengan halnya gerak Jalan Tajemtra, kegiatan ini akan dimasukkan ke dalam kalender agenda kegiatan Pemkab Jember,” tambah Hendy.

Menurut Hendy, dalam gerak jalan Watam ini, menurutnya bukan hanya sekedar kampanye untuk mengajak masyarakat berolahraga, tapi juga sebagai ajang menyatukan semua golongan suku dan agama, dimana Jember merupakan kota Pluralisme yang selama ini sangat terjaga kerukunannya.

“Jadi ada silaturohim, sehingga membuat seluruh organisasi yang sangat kuat di Ambulu bisa rukun,” paparnya.

Sementara, Ketua Panita Watam 2022 Sugeng Marsudi mengatakan jumlah peserta ada 3185 orang, yang terdiri dari 1700 perorangan, 135 beregu umum, 17 untuk regu pelajar. “Setiap regu ada 11 orang,” tanggapnya.

Sugeng berharap pada tahun 2023 Watam bisa dapat sokongan anggaran dari pemerintah juga. Sebab sejauh ini, seluruh biaya kegiatan tersebut dipungut dari para peserta dan sponsorship saja.

“Untuk peserta perorangan itu biaya pendaftarannya sebesar Rp 20.000, untuk beregu umum Rp100.000, sementara untuk regu pelajar sebesar Rp75.000,” pungkasnya.

(Aminudin Azis)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Aminuddin Aziz