Jakarta, Aktual.com – Pangsa pasar asuransi syariah sejauh ini masih belum terlalu menggembirakan. Saat ini masih berkisar di angka 6 persen, padahal potensinya cukup besar.

Makanya tak aneh jika penetrasi industri ini masih sangat kecil bila dibandingkan dengan industri konvensional. Untuk itu butuh sosialisasi masif dan modal besar untuk mengembangkan industri ini.

Hal ini seperti disebutkan Pakar Ekonomi Syariah Muhammad Syakir Sula dalam diskusi yang digelar Prudential Life Insurance, dengan tema, Syariah Untuk Semua, di Jakarta, Rabu (7/3).

Menurut Syakir, ada beberapa faktor penyebab perkembangan industri syariah lambat. Faktor utamanya, kata dia, yakni aspek permodalan. “Dengan modal kecil, perusahaan asuransi tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka susah untuk bersaing. Maka penting sekali modal itu,” kata dia.

Dia menyebutkan, perkembangan asuransi syariah yang jalan di tempat itu, karena saat ini faktor permodalan sangat kecil. Sekitar Rp10-50 miliar.

“Angka itu cukup kecil apalagi asuransi konvensional ditopang angka besar. Mestinya minimal pelaku asuransi syariah itu punya modal Rp100 miliar,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid