Sementara faktor kedua, menurutnya yakni dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM). “SDM di perusahaan asuransi syariah harus betul-betul siap untuk menjelaskan konsep syariah. Sehingga mereka bisa menarik bagi klien baik muslim maupun non muslim,” ungkap Syakir.

Hal itu karena belum banyak masyarakat memahami konsep asuransi syariah. Dengan begitu perlu sosialisasi lebih gencar. Faktor terakhir yang membuat asuransi syariah jalan di tempat yaitu, sistem Informasi dan Teknologi (IT). Ia menilai, sistem IT yang belum bagus menimbulkan banyak komplain.

“Bila ingin memajukan asuransi syariah, tiga hal tersebut harus dilakukan,” tegasnya.

Apalagi, kata dia, kini dukungan pemerintah terhadap ekonomi syariah semakin nyata dengan dibentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang diketuai langsung oleh Presiden Joko Widodo.

“Feeling saya, mulai tahun depan industri syariah akan menggeliat. Hal itu karena akan digerakkan dari istana. Di Malaysia, ekonomi syariahnya tumbuh pesat sebab pemerintahnya mendukung penuh,” dia menegaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid