Cafe dan Restoran Al-Baqa yang berada di tepi pantai Gaza yang hancur diserang militer Israel - foto X

Gaza, Aktual.com – Sebuah cafe sederhana yang sedang dipenuhi pengunjung di tepi pantai Gaza, Cafe Al-Baqa menjadi korban keganasan militer zionis Israel. Akibat serangan ke cafe tersebut, setidaknya 33 warga tewas, termasuk seorang jurnalis foto Palestina bernama Ismail Abu Hatab turut terbunuh dalam serangan itu.

Selain itu, serangan brutal tersebut juga melukai 50  orang, menurut saksi mata dan laporan dari kantor berita Wafa dan Jaringan Quds. Dari rekaman video dan foto yang disebarkan daring oleh Quds Network mengungkap tim darurat membawa banyak mayat keluar dari reruntuhan bangunan, dan menyisir puing-puing.

Dilansir dari Middle East Eye, kantor media pemerintah Gaza mengatakan, jurnalis foto Palestina Ismail Abu Hatab termasuk di antara mereka yang tewas telah bekerja untuk sejumlah platform media dan menyelenggarakan beberapa pameran foto tentang Gaza di luar Palestina.  Kantor media tersebut mengatakan bahwa kematian Hatab menambah jumlah jurnalis Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 menjadi 227 orang jurnalis.

Jurnalis foto Palestina, Ismail Abu Hatab termasuk diantara korban tewas di Cafe Al-Baqa di tepi pantai Gaza – foto X

Selain jurnalis foto Ismail Abu Hatab, dilaporkan pula seniman visual Frans al-Salmi juga dilaporkan tewas dalam serangan itu. Selain itu, jurnalis Bayan Abusultan terluka dalam serangan itu, meskipun kondisinya saat ini tidak diketahui, menurut Wafa. Jurnalis Gaza, Belal Khaled berbagi gambar Abusultan di media sosial dengan darah berceceran di wajah dan tubuhnya.

Menurut Al Jazeera, sedikitnya 80 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak fajar hari Senin (30/6). Jumlah korban termasuk 57 warga Palestina di Gaza utara dan 15 pencari bantuan di dekat pusat distribusi bantuan di Rafah, di Gaza selatan.

Sementara dilansir dari SBS News, gempuran yang menghantam Cafe Al-Baqa itu terjadi pada Senin siang (30/6) waktu setempat. Cafe tersebut menjadi salah satu tempat penting di sepanjang kawasan pejalan kaki di area pesisir Gaza City.

Untuk diketahui, cafe dan restoran di tepi pantai Gaza tersebut, sejauh ini sudah bertahan lebih dari 20 bulan perang dan pengeboman hebat di daerah  Gaza, dan telah menjadi tempat berkumpul bagi mereka yang tidak mengungsi akibat konflik. ”Selalu ada banyak orang di tempat itu, yang menawarkan minuman, tempat untuk keluarga, dan akses internet,” kata Ahmad al-Nayrab, 26 tahun, yang sedang berjalan di tepi pantai saat mendengar ledakan keras di lokasi tersebut.

Seorang pria yang duduk kesakitan di lantai, dan sesosok tubuh jenazah masih duduk di kursi plastik di cafe tersebut – foto X

”Itu pembantaian. Saya melihat potongan tubuh di mana-mana, tubuh-tubuh hancur dan terbakar. Itu adalah pemandangan yang mengerikan, semua orang menjerit,” kata Ahmad kepada AFP.

Sementara itu, seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa sebelum serangan, ”langkah-langkah telah diambil untuk mengurangi risiko membahayakan warga sipil dengan menggunakan pengawasan udara.”  ”Yang jelas insiden ini sedang ditinjau.”

Dalam sebuah posting di X , juru bicara militer Avichay Adraee mengeluarkan peringatan evakuasi kepada warga Palestina yang tinggal di Kota Gaza, wilayah Jabalia, dan di berbagai lingkungan termasuk Zaytoun Timur, Kota Tua, Turkmen, Ajdida, Tuffah, dan Daraj.

(Indra Bonaparte)