Sri Mulyani (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kian ketergantungan pada utang sudah sangat mengkhawatirkan postur kekuatan APBN. Menumpuknya utang diyakini akan menggangu pertumbuhan ekonomi, terutama program untuk rakyat.

Demikian disampaikan pengamat anggaran politik dan Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, saat dihubungi, Rabu (25/10).

“Kalau APBN (hanya) untuk bayar utang, APBN tidak akan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, uang yang ada dibayarkan ke utang, bukan untuk program rakyat,” kata Pengamat Anggaran Politik dan Direktur Center For Budget Analysis (CBA) .Uchok Sky Khadafi saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (25/10).

Ia juga mengaku heran dengan kemampuan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hanya mampu mencari utangan untuk menutup atau membayar utang yang ada. “Padahal, Sri mulyani itu, setiap presiden berganti presiden, dia selalu menteri keuangan dan bendahara negara, tapi kinerjanya hanya meningkatkan utang,” kata dia.

Selevel mantan direktur pelaksana Bank Dunia tidak ide brilian untuk mengenjot penerimaan negara, selain dari utang. “Kalau kerja menteri keuangan hanya cari utang, seharusnya Sri Mulyani itu malu dong, sampai kapan APBN berhenti berutang,” ketus dia.

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby