Jakarta, Aktual.com — Kepala Satuan Tugas (Satgas) Dwelling Time Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono mengatakan bahwa pelabuhan darat Cikarang Dry Port (CDP) memiliki potensi yang sangat besar dalam menurunkan dwelling time yang hingga saat ini masih menjadi permasalahan.

Hanya saja, masih kata dia, persoalan pembangunan jalur Kereta Api Pasoso menuju Dermaga Pelabuhan Tanjung Priok sepanjang 1,2 Kilometer (Km) masih menjadi penghambat yang teroptimalkannya potensi CDP tersebut.

“CDP potensinya besar, tapi tidak bisa optimal hanya karena 1,2 km yang tidak bisa masuk ke Dermaga. Kalau pak Menko (Rizal Ramli) mengatakan, kalau sudah masuk (kereta), spoke di Cikarang akan berfungsi secara maksimal,” kata Agung di area CDP, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (4/11).

Ia menambahkan, pihaknya juga telah bekerjasama dengan PT KAI (Persero) dan akan berupaya keras untuk segera menyelesaikan permasalahan kereta yang belum sampai dermaga tersebut. Pasalnya, dengan menggunakan Kereta, maka daya angkut yang tercipta akan jauh lebih besar ketimbang saat ini yang hanya mengandalkan truk.

“KAI selalu berjanji Februari, tapi saya selalu minta akhir Desember, kita lihat saja mampu atau tidak, kalau satu line bisa tembus 60 teus (60 kontainer) dalam satu tarikan kereta. Ini akan jadi bisnis yang tidak hanya bergerak ke CDP, berarti nanti pengusaha di jalur Kereta Semarang-Solo-Jogja bisa bikin spoke-spoke begini,” ungkap dia.

Ia menjelaskan, ke depan para pengusaha juga bisa bekerjasama dengan CDP untuk membangun gudang berikat atau pusat logistik berikat (PLB).

“Nantinya barang bisa disimpan disitu, begitu mau dipakai dikeluarkan, sehingga tidak ada lagi kendala dwelling time. Dwelling time cuma ada di Priok,” tutup Agung.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka