Jakarta, Aktual.com — Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Zakky Mubarak mengatakan, bahwa perlu dilakukan penyebarluasan pemahaman utuh tentang jihad guna mencegah sekaligus menangkal penyebarluasan paham radikal di tengah masyarakat.

“Selama ini saya lihat masih ada saja umat Muslim yang masih salah dalam menafsirkan masalah tentang jihad yang berdampak orang itu menjadi radikal,” kata dia di Jakarta, Senin (10/8).

Nahdlatul Ulama (NU) dalam Muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur, pekan lalu secara khusus menyoroti penyebarluasan paham radikal di Tanah Air yang dinilai menjadi ancaman bagi NKRI.

“Jadi, para tokoh, Dai, Ulama dan Imam Masjid harus bisa menjelaskan atau meluruskan pemahamam Islam dan juga masalah jihad yang sebenarnya agar umat atau masyarakat tidak terpengaruh paham radikal yang disebarkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab,” ujar Zakky Mubarak.

Imam Besar dan Dewan Pakar Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta ini memuji upaya pemerintah, termasuk melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dalam mencegah radikalisme.

Namun demikian, lanjut dia, upaya pencegahan radikalisme bukan semata kewajiban pemerintah, melainkan juga menjadi kewajiban masyarakat, terutama para tokoh dan pemuka agama.

Hal senada dikemukakan Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia KH Ahmad Satori Ismail.

Menurut Ahmad Satori Ismail, para Ulama dan Imam Masjid berperan sentral dalam membantu pemerintah melakukan upaya pencegahan paham radikalisme dan terorisme terutama dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Ia menyambut baik dialog tentang ISIS, radikalisme dan terorisme yang digelar BNPT di Jakarta, Sabtu (8/8), yang melibatkan ulama dan imam masjid. Ia berharap kegiatan serupa digelar di tempat lain.

“Dialog seperti itu cukup baik sebagai upaya pencerahan atau memperkaya ilmu bagi kalangan imam masjid supaya tahu dan jelas sebenarnya ISIS ini seperti apa dan bagaimana supaya umatnya tidak mudah terpengaruh terhadap ajaran-ajaran yang menyimpang,” kata dia.

Menurut dia, imam masjid seyogianya tidak hanya memberikan pengetahuan tentang fikih dan akidah kepada jamaahnya, tetapi juga menjelaskan hal-hal yang menyudutkan atau mengadu domba umat Islam.

Ia berharap, para Imam Masjid yang mengikuti dialog itu dapat menyampaikan apa yang mereka peroleh di dalam kegiatan itu kepada jamaahnya agar tidak ada di antara jamaahnya yang terjerumus dalam kegiatan-kegiatan ekstrem yang merugikan banyak pihak, apalagi bersentuhan dengan ISIS.

Artikel ini ditulis oleh: