Jakarta, Aktual.com – Pemerintah akan menggencarkan vaksinasi di daerah-daerah yang ditetapkan berstatus kejadian luar biasa (KLB) polio, termasuk di Klaten, Jawa Tengah.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, munculnya KLB polio di beberapa daerah, seperti Jawa Tengah dan Aceh, disebabkan terganggunya program vaksinasi wajib selama pandemi COVID-19.
“Polio ini terjadi karena vaksinasi pada masa COVID-19 tidak optimal, sehingga sekarang terlihat dampaknya,” ujar Budi saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Jumat (5/1).
Dalam tanggapannya terhadap KLB tersebut, Menkes Budi menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan akan meningkatkan kegiatan vaksinasi polio di wilayah-wilayah yang terdampak.
“Sudah pernah kita lakukan juga kan di Sumatera Utara dan Sumatera Barat (menyusul KLB polio di Aceh),” tutur Menkes Budi.
Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan menetapkan Klaten sebagai KLB polio setelah satu kasus positif ditemukan pada seorang anak perempuan berusia enam tahun di Kecamatan Manisrenggo.
Menyusul temuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Klaten berencana melakukan imunisasi terhadap ratusan ribu warganya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, mengungkapkan bahwa 118.600 orang di wilayah tersebut akan menjadi sasaran penerima imunisasi pada Subpekan Imunisasi Nasional yang akan diselenggarakan bersamaan di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Imunisasi secara serentak akan dilakukan kepada anak di bawah tujuh tahun di seluruh wilayah Jateng dan Jatim, dimulai pada tanggal 15 Januari,” kata dia di Klaten, pada hari Kamis (4/1).
Program vaksinasi polio akan dilaksanakan dalam dua tahap, dengan target menyelesaikan tahap pertama dalam satu minggu dan mengulanginya minimal satu bulan kemudian.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan