Jakarta, aktual.com – Video viral yang beredar di media sosial dan percakapan instan tentang Dandy Rukmana, putra Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut Soeharto), yang membuat narasi bahwa Prabowo Subianto pernah ditampar oleh anggota keluarga Presiden RI ke-2 HM Soeharto dipastikan hoaks.

Hal itu secara tegas disampaikan oleh Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picungan. Dirinya juga menyebut video itu hoaks dan fitnah yang kejam dengan tujuan untuk menyesatkan masyarakat.

“Setahu saya, Dandy itu kan Cendana ya, jadi enggak mungkin begitu. Karena Keluarga Cendana mendukung 100 persen Pak Prabowo,” kata Badaruddin melalui siaran persnya di Jakarta, Selasa (9/4).

Dijelaskannya dalam video berdurasi 1:08 menit yang beredar tampak dua orang di atas panggung seperti tengah memberikan kesaksian dalam suatu acara. Salah satunya digambarkan sebagai Dandy Rukmana, anak Mbak Tutut

Dandy di video ini dibuat-buat seolah tengah menceritakan tentang Capres Paslon 02 Prabowo Subianto ketika masih menjadi menantu Presiden RI ke-2 HM Soeharto.

Disebutkan, Prabowo Subianto pernah ditampar oleh anggota keluarga Cendana karena dinilai turut menjadi sebab turunnya Pak Harto kala itu. Karena kecewa, kini Dandy disebutkan mengalihkan dukungan ke Jokowi.

Ucapan Dandy dalam video itu lantas mendapatkan apresiasi tepukan suara dari audiens. Hal itu dibantah keras oleh Dandy Rukmana melalui Badaruddin.

“Itu bukan Mas Dandy. Beliau sudah menyampaikan secara tegas bahwa ini hoaks yang dibuat secara sengaja oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Dia menyesalkan model kampanye semacam ini, menghalalkan segala cara termasuk fitnah,” kata dia.

Dirinya juga menyatakan bahwa Partai Berkarya termasuk Dandy komit mendukung perjuangan Prabowo-Sandi. Salah satunya melalui kampanye di daerah dan juga turut serta dalam kegiatan ‘Rabu Biru’ dan kegiatan lainnya untuk memenangkan paslon 02.

“Kami solid mendukung Prabowo-Sandi. Kami yakin fitnah semacam ini akan membuka mata masyarakat bahwa pihak yang memproduksi hoaks adalah kubu sebelah,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin