Tren melemah rupiah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sejak awal tahun lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal.

“Sebetulnya ada asal mula dari luar sehingga jangan terlalu khawatir,” kata Darmin di Jakarta, Rabu (14/3).

Darmin mengatakan bahwa fundamental ekonomi saat ini masih dalam keadaan baik sehingga penyebab pergerakan rupiah belum mengkhawatirkan, apalagi IHSG masih dalam keadaan stabil.

“Kalau masih sebentar, kurs baik, IHSG masih baik, itu belum konsisten dia memburuk,” katanya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat sebesar empat poin menjadi Rp13.731 dibanding posisi sebelumnya Rp13.735 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan optimisme pemerintah terhadap perekonomian Indonesia yang masih akan terus tumbuh secara berkelanjutan memberi harapan positif pada pelaku pasar di dalam negeri.

“Pernyataan Bank Indonesia dan Kemenkeu terhadap optimisme kian membaiknya ekonomi Indonesia memberikan imbas positif pada bertahannya rupiah di area penguatan,” kata Reza.

Ia menambahkan bahwa Bank Indonesia juga akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sesuai dengan fundamental.

Meski demikian, pergerakan rupiah masih terdampak potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed serta efek dari kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengeluarkan aturan terkait dengan tarif impor untuk baja dan aluminium.

“Meski belum terjadi, memberi sentimen positif bagi dolar AS,” ujar Reza.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara