Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari daerah pemilihan Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan polemik yang terjadi diantara dua kubu kandidat ikhwal usulan agar debat kandidat Pilpres 2019 menggunakan bahasa Inggris untuk segera disudahi.

Sebab, jika tidak justru mengarah pada situasi yang tidak baik, yaitu ajang adu ‘bully’ khususnya di media sosial.

“Polemik debat berbahasa asing ini, mulai Inggris sampai Arab, sudahi sajalah. Ini polemik yang nggak mutu. Sudah tidak produktif,” sebut La Nyalla kepada media, Senin (17/9).

Ia mengatakan tenaga rakyat sebagai bangsa terkuras untuk hal-hal yang tidak penting. “Bangsa lain sudah berdebat soal robot dan pertanian dengan komoditas super, kita masih bertengkar soal debat pakai bahasa apa,” tambahnya.

Ketua Kadin Jawa Timur itu menyarankan bahwa akan lebih elok jika perdebatan diarahkan ke hal-hal yang strategis, seperti permasalahan ekonomi, sosial-budaya, reformasi birokrasi, pengembangan teknologi informasi.

“Perdebatan itu inti demokrasi, tapi kita tidak usah permasalahkan pakai bahasa apa. Yang jauh lebih penting adalah substansi debatnya,”pungkasnya.

Debat Harus Berkualitas

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang