Presidium Persatuan Pergerakan Andrianto SIP menilai bahwa sesi debat dalam Pilpres 2019 nanti sangatlah penting. Ia mengatakan, pada sesi itulah kemudian rakyat dalam hal ini pemilih dapat menimbang dan menentukan pilihan pemimpin untuk lima tahun ke depan.

Karena itu, perlu adanya terobosan supaya sesi debat dua Paslon kandidat Capres-Cawapres berlangsung lebih substantif.

“Saya rasa debat (nanti) harus lebih subtantif, dan bila perlu metodenya open. Artinya ada pertanyaan terbuka dari rakyat kepada para calon pemimpinnya,”kata Andrianto kepada aktual.com, di Jakarta, Rabu (19/9).

Tidak hanya itu, Andrianto juga menyarankan agar kegiatan debat Capres-Cawapres tidak dilakukan central, atau di satu kota saja, semisal Jakarta. Tetapi, sambung dia, kegiatan tersebut juga digelar di wilayah Indonesia lainnya.

“Soal tempat kegiatan debat, jangan hanya di Jakarta saja. Harus dibagi perwilyah regional, untuk mewakili Barat, Tengah, dan Timur. Debat yang lebih subtantif akan hasikan output yang memadai,” sebut dia.

Sementara itu, dalam kesempatan yang berbeda, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago (Ipang) mengatakan jika forum debat maupun kampanye sangatlah penting.

“Debat itu penting, namun jauh lebih penting kampanye lapangan, dimana kandidat bertatap muka dan berdiskusi langsung dengan masyarakat, artinya semua kegiatan itu  positif,” ujar Ipang, Rabu (19/9).

“Jadi baik kampanye terbuka, kampaye dalam bentuk lain atau pun debat, punya efek mendongkrak elektabilitas calon,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang