Jakarta, Aktual.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyinggung soal pencopotan Direksi PT Pertamina pasca tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3).

Orang nomor satu di Kementerian BUMN ini mengingatkan pihaknya pernah mencopot Direksi Pertamina karena suatu hal.

“Kalau saya selalu bilang kan, saya sudah pernah copot Direksi Pertamina kan, yah kalau saya mesti copot lagi ya saya copot lagi,” ujar Erick saat hendak menjenguk korban kebakaran di RSPP Jakarta Selatan dikutip, Senin (6/3).

Meski demikian, kata Erick, penyelesaian persoalan itu bukan sekadar mencopot jabatan direksi saja karena terkesan menyalahkan.

Erick Thohir juga meminta seluruh Direksi BUMN yang berkaitan dengan energi, untuk membentuk tim risiko bisnis.

Tim ini dibentuk tidak hanya fokus pada bidang keuangan, tetapi operasional secara menyeluruh apalagi mereka merupakan objek vital nasional.

Lebih lanjut Erick Thohir berjanji akan mengkaji tim tersebut dan melakukan investigasi apakah ada perbaikan atau tidak.

“Kalau media kan sukanya pencopotan, padahal tadi saya nggak bilang begitu (akan mencopot Direksi), (tapi) saya sudah pernah copot Direksi. Kalau perlu mencopot saya lakukan lagi, tetapi konteksnya justru perbaikan tadi yang dipertanyakan sistem bisnis risiko,” jelas Erick.

“Percuma kami copot-copot orang tapi tidak memberikan solusi secara menyeluruh dan saya sudah pernah copot, nah tinggal bagaimana konteksnya ini ada sistem terpadu,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Erick Thohir meminta kepada perseroan untuk membuat langkah agar buffer zone dibuat kembali.

Dirinya menyebut, saat ini jarak antara permukiman warga dengan objek vital nasional sangat tipis.

“Konsekuensinya kan kalau sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ini kan membahayakan warga sekitarnya, kayak pupuk itu lebih bahaya lagi pupuk itu ada gas, ada amonia kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan itu ledakannya seperti bom,” pungkas Erick Thohir.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu