Jakarta, Aktual.co — Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku akan berkoordinasi dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, terkait dengan adu gol bunuh diri yang dilakukan oleh PSS Sleman dan PSIS Semarang pada Minggu (26/10) lalu.
“Kami belum sampai kesana. Masih kami proses. Nanti kami perlu berkoordinasi dengan PSSI,” kata dia di kantor KPK usai melaporkan LHKPN, Rabu (19/11).
Dia mengatakan, sejauh ini masih dalam memberikan imbauan kepada Komisi Disiplin PSSI agar menunjukkan keseriusannya menangani permasalahan menjamurnya mafia di ranah persepakbolaan Indonesia.
“Kami akan minta Komisi Disiplin PSSI untuk bertindak lebih tegas dan serius lagi.”
Keberadaan mafia sepak bola Indonesia kini sudah menjadi rahasia umum. Kondisi tersebut kian kuat setelah terjadinya insiden yang menjadi buah bibir jagat persepakbolaan dunia. Kala itu, PSS Sleman dan PSIS Semarang menunjukkan permainan tanpa menjunjung sportivitas.
Laga yang bergulir di babak delapan besar divisi utama itu berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan PSS. Ironisnya, semua gol tercipta lewat aksi bunuh diri. Insiden bermula setelah babak pertama berakhir dengan skor kaca mata. PSS lantas berinisiatif lebih dulu menyarangkan dua gol bunuh. Tak disangka, PSIS pun membalas dengan menjaring tiga gol ke gawang sendiri.
Pertandingan pun menjadi konyol. Belakangan diketahui, kedua tim memilih untuk kalah karena ingin menghindari bertemu Pusamania Borneo FC di babak selanjutnya. Imbas dari hasil tersebut, PSS dan PSIS didiskualifikasi dari divisi utama oleh Komisi Disiplin PSSI.
Editor: Wisnu Yusep
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby