Indikasi Campur Tangan Freeport Pada Pilpres 2014 (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Pengamat Politik UIN Jakarta Pangi Syarwi Chaniago menduga alasan Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin yang enggan memberikan rekaman asli kepada pihak lain selain Kejaksaan Agung, karena takut ketahuan adanya indikasi campur tangan dalam pemenangan pemilihan presiden tahun lalu.

“Maroef yang tidak mau memberikan rekaman originalnya ini indikasi semakin memperjelas bahwa freeport takut ini bisa merembes ke mana mana. Sudah rahasia umum pilpres kemaren ada campur tangan freeport untuk memenangkan kandidat presiden dengan jaminan presiden yang terpilih menjamin keberadaan freeport di Indonesia,” ujar Pangi di Jakarta, Senin (14/12).

Menurutnya, dari rekaman original tersebut banyak rahasia-rahasia penting yang bisa membongkar hal-hal yang jauh lebih besar ketimbang sekedar pencatutan nama presiden.

“Presiden mengatakan ia tidak terima kalau sudah menyangkut kewibawaannya sebagai presiden terkait permintaan saham. Namun secara tidak langsung Sudirman Said memberi sinyal perpanjangan kontrak freeport sampai 2041, surat 17 Oktober sesuai petunjuk dan arahan presiden,”

“Ini jelas sebuah persekongkolan yang merugikan kepentingan nasional dan tentu merongrong kewibawaan negara,” jelasnya.

Pangi menambahkan, ada konflik kepentingan yang sengaja ditutupi Maroef dengan terlebih dulu mengadu domba elit politik untuk memuluskan perpanjangan Freeport. Terebih, di belakang permainan ini ada Amerika Serikat.

“Pertanyaan retorisnya adalah mengapa Maroef tidak mau memberikan rekaman originalnya? Ada konflik kepentingan besar yang coba ditutup-tutupi. Sudah rahasia umum, bukan tidak mungkin pilpres kemaren ada campur tangan Freeport untuk memenangkan salah satu kandidat presiden dengan jaminan presiden yang terpilih bisa menjamin kepentingan perusahaan AS freeport di Indonesia,” ucap Pangi.

Syaratnya, lanjut dia, jangan coba menganggu Freeport, dan kalau ada elit pribumi yang berani, maka AS akan mengerjai mereka dengan konspirasi mainan politik tingkat tinggi. Gaya AS ini terkenal dengan politik adu domba elite pribumi.

“Apapun ia lakukan untuk menjaga kepentingan nasional AS,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: