Tongkang yang bermuatan peralatan berat dioperasikan untuk pemasangan tiang pancang di pesisir pantai Pulau Miangas, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Selasa (24/5). Pembangunan dermaga Ferry yang telah dimulai sejak dua tahun lalu diharapkan dapat memperlancar perekonomian masyarakat, meski pembangunannya sering terhambat kondisi cuaca. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/nz/16.

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono mempertanyakan realisasi peningkatan infrastruktur pelabuhan berupa penambahan dermaga menggunakan dana penyertaan modal negara yang diberikan kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

“Itu belum terealisasi sampai sekarang,” katanya usai pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PT Dharma Lautan Utama 2017, di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (21/1).

Ia menyebutkan, total dana penyertaan modal negara (PMN) yang diberikan kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), sebesar Rp1 triliun. Dana tersebut direalisasikan pada akhir tahun 2015. Namun, penggunaan anggaran tersebut sampai saat ini masih dalam tahap pelaksanaan lelang.

“Dana PMN itu dikucurkan akhir 2015. Seharusnya sekarang dermaga itu sudah harus jadi. Termasuk pembangunan dermaga di pelabuhan Merak-Bakauheni harusnya tidak lebih dari satu tahun pelaksanaan,” ujarnya.

Politisi Partai Gerindra daerah pemilihan Jawa Timur ini berharap pemerintah bisa mengejar ketertinggalan infrastruktur pelabuhan dengan segera menyelesaikan pembangunan dermaga menggunakan PMN.

Sebab, kalangan pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) sudah menyampaikan keluhannya terkait ketidakseimbangan antara jumlah kapal penyeberangan dengan jumlah dermaga di pelabuhan.

“Harapan kita, dengan dana Rp1 triliun, ASDP bisa membangun membangun dua atau tiga dermaga dalam dua atau tiga pelabuhan. Tapi sampai saat ini belum terealisasi,” kata Bambang. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh: