Semarang, Aktual.com – Lima wilayah di Jawa Tengah yang dilanda kekeringan ajukan bantuan dana tak terduga ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jateng.

Kelima daerah yakni Temanggung, Kendal, Cilacap, Wonogiri, dan Boyolali yang sebelumnya sudah dinyatakan Siaga Darurat itu mengajukan bantuan Rp8,6 miliar.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Jawa Tengah, Sarwa Pramana mengatakan dana tak terduga berfungsi dalam dua program. Yakni jangka panjang dan pendek.

“Untuk jangka pendek berupa ‘dropping’ (pasokan) air di daerah yang mengalami kesulitan air bersih,” kata dia, Rabu (5/8).

Untuk jangka panjang, membangun pipanisasi mata air di pegunungan yang disalurkan ke rumah warga. Bantuan tersebut diharapkan bisa mengurangi luasan daerah terdampak kekeringan.

Sarwa mengaku saat ini pihaknya menunggu keputusan di tingkat provinsi, yakni Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk segera mengeluarkan surat keputusan terkait pencairan dana tak terduga ini.

Keputusan Gubernur menjadi salah satu syarat pencairan sebab terdapat lebih dari dua daerah yang berstatus darurat.

“Kalau kabupaten atau kota belum menyatakan siaga darurat kekeringan. Ya pemerintah provinsi tidak bisa menyatakan hal itu karena yang terdampak adalah wilayah di daerah,” ucap dia.

Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, mengumumkan bencana kekeringan yang melanda sebagian besar wilayahnya sudah mencapai tahap darurat.

Berdasarkan hasil kajian Pemprov Jateng, sepuluh persen dari 7.804 desa yang tersebar di 16 kabupaten/kota mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih.

Di antaranya, Kabupaten Rembang, Blora, Grobogan, Pati, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Banyumas, Cilacap, Tegal, Pemalang, Purworejo, Jepara, Demak, dan Kebumen.

“Grobogan dan Wonogiri yang paling parah,” kata Ganjar, Rabu (5/8)

Artikel ini ditulis oleh: