Ahli kesehatan Willian Arya menunjukkan budidaya larva nyamuk Aedes aegyti di laboratorium Kementerian Kesehatan di San Jose, Kosta Rika, Rabu (27/1). Kementerian Kesehatan mengonfirmasi pada hari Selasa, kasus pertama virus Zika di negara tersebut, menurut media lokal. ANTARA FOTO/REUTERS/Juan Carlos Ulate/cfo/16

Bandung, Aktual.com – Belum ditemukan warga Kota Bandung, Jawa Barat, yang teridentifikasi positif terserang virus Zika. Namun, warga diminta untuk waspada dan meningkatkan pola hidup sehat.

Hal itu ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Achyani Raksanagara dalam sambungan telepon, Kamis (4/02).

Achyani meminta warga tidak panik dalam menghadapi ramainya informasi virus Zika. Virus Zika maupun virus Dengue, kata Achyani, keduanya sama-sama ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Gejala infeksi kedua virus ini pun hampir mirip, yaitu demam.

“Kita fokus memberantas perantaranya, yaitu nyamuk. Untuk mengilangkan nyamuk, kita harus peduli dan peka lingungan untuk memutus mata rantai nyamuk dengan menghilangkan sarang dan jentiknya,” kata Achyani.

Masyarakat dihimbau untuk melakukan kegiatan 3M, menguras, menutup, dan mengubur serta tidak menggantung baju untuk menghilangkan nyamuk di lingkungan sekitar.

Achyani menambahkan, kewaspadaan ini harus dilakukan karena informasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya, virus yang diketahui muncul di Afrika ini sebenarnya sudah lama ada, namun baru mencuat saat ini.

“Paling mudah dengan mewaspadai genangan air, sekarang kan musim hujan. Yang pelting membasmi vektor yang membawanya yaitu nyamuk,” ucapnya.

Ciri-ciri yang terjangkit adalah, demam mendadak tinggi dan mata merah, terinfeksi virus Zika juga bisa menimbulkan gejala nyeri otot dan sendi, sakit kepala, lemas, serta kemerahan di kulit badan, punggung, hingga kaki.

“Kalau demam berdarah timbul bintik merah dan pada kasus berat sampai pendarahan. Bedanya, pada DBD saat diperiksa trombositnya turun, pada Zika, trombositnya normal,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh: