Mukomuko, Aktual.com – Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memperkirakan stok vaksin anti rabies sebanyak 100 kuur mencukupi untuk warga yang terkena kasus gigitan hewan penular rabies selama 2015.

“Kalau dihitung stoknya, cukup hingga akhir tahun ini. Stok sebanyak 100 kuur vaksin anti rabies pasti cukup,” kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Melia Padjriani di Mukomuko, Rabu (2/9).

Ia mengatakan selama Januari hingga Juni 2015 terdapat sebanyak 49 warga setempat yang terkena gigitan hewan penular rabies (GHPR). Hewan penular rabies itu adalah anjing, kera, dan kucing.

Warga yang terkena gigitan hewan tersebut, katanya, tersebar di Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan Pondok Suguh, Air Manjuto, Kecamatan Mukomuko, dan Kecamatan Ipuh.

Mayoritas warga yang sudah terkena gigitan hewan penular rabies dan hewan tersebut telah diberikan vaksin untuk mengantisipasi agar warga tidak terkena penyakit rabies.

Kecuali hewan yang menggigit itu masih ada dan tidak mati setelah mengigit manusia, maka kecil kemungkinan warga terkena penyakit rabies.

Namun, katanya, untuk mengantisipasi penularan penyakit rabies ini dari hewan ke manusia, korban gigitan hewan ini tetap diberikan vaksin.

“Biasanya keluarga pasien tetap meminta supaya tetap diberikan vaksin untuk mengantisipasi tertular penyakit rabies,” ujarnya.

Menurutnya, kasus rabies pada tahun ini kemungkinan mengalami peningkatan dibandingkan kasus yang sama pada tahun sebelumnya sekitar 70 warga yang menderita gigitan hewan penular rabies.

Dinas Kesehatan Mukomuko sejak dari tahun sebelumnya sudah mengusulkan penambahan stok untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasus rabies.

Penyakit rabies atau biasa dikenal anjing gila merupakan penyakit mematikan yang ditularkan lewat gigitan anjing, kucing atau kera. Untuk menghindari kematian, apabila seseorang digigit hewan yang menderita rabies, tindakan pertama yang dilakukan adalah mencuci luka secepatnya dengan air mengalir dan sabun sekitar 15 menit.

Kemudian luka itu diberi antiseptik atau alkohol kadar 70 persen, setelah itu segera bawa ke petugas medis terdekat untuk mendapatkan pengobatan selanjutnya.

Artikel ini ditulis oleh: